Tak Puas Herry Wirawan Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding ke PN Bandung

Herry Wirawan terbukti melanggar Pasal 81 ayat 1, ayat 3, ayat 5 jo Pasal 76 D Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016

Editor: khairunnisa
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/Gani Kurniawan
Herry Wirawan terdakwa kasus perkosaan 13 santriwati digiring petugas masuk mobil tahanan seusai dihadirkan pada sidang dengan agenda pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri (PN) Kelas 1A Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/1/2022). (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/Gani Kurniawan) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Jaksa Kejaksaan Tinggi Jawa Barat mengajukan banding atas putusan vonis penjara seumur hidup terhadap Herry Wirawan.

"Ya, untuk perkara Herry Wirawan, pada hari ini kita mengajukan banding atas putusan majelis hakim sekitar 6 hari yang lalu, dan hari ini JPU telah mendaftarkan bandingnya ke PN Kota Bandung," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Bandung Dodi Gazali Emil di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Senin (21/2/2022).

Dodi tidak menjelaskan secara rinci materi pengajuan banding tersebut.

"Alasan banding nanti kita bisa jelaskan lebih lanjut. Tentu JPU yang akan menjelaskan, tapi yang jelas kami sudah mengajukan banding pada hari ini," ucap Dodi.

Dodi mengatakan bahwa jaksa penuntut umum (JPU) berharap hakim tinggi dapat mempertimbangkan banding yang diajukan saat ini.

Baca juga: Desak Jaksa Ajukan Banding atas Kasus Herry Wirawan, Keluarga Korban: Kami Sangat Memohon

"Ya tentunya dari penuntut umum mengharapkan banyak hal yang dipertimbangkan, tapi nanti kami akan berkoordinasi dengan penuntut umumnya, alasan banding yang dilakukan pada hari ini," ucap Dodi.

Sebelumnya, Herry Wirawan divonis pidana penjara seumur hidup.

Menurut hakim, Herry terbukti memerkosa 13 santriwati yang merupakan anak didiknya.

Hakim berpendapat bahwa terdakwa sebagai pendidik dan pengasuh pondok pesantren (ponpes) seharusnya melindungi dan membimbing anak-anak yang belajar, sehingga anak-anak yang mondok dapat tumbuh dan berkembang.

Baca juga: Keluarga Santriwati Menangis Herry Wirawan Tak Jadi Dihukum Mati, Majelis Hakim: Dia Sudah Menyesal

Namun, sebaliknya terdakwa malah memberi contoh tidak baik dan merusak masa depan anak-anak.

Menurut hakim, perkembangan anak menjadi terganggu.

Selain itu, perbuatan Herry merusak fungsi otak anak korban pemerkosaan.

Herry Wirawan terbukti melanggar Pasal 81 ayat 1, ayat 3, ayat 5 jo Pasal 76 D Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 65 ayat 1 KUHP.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Puas dengan Vonis Herry Wirawan, Jaksa Ajukan Banding"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved