Fakta Baru Kasus Mayat di TPU Kober, Perempuan yang Menjadi Otak Pembunuhan Sempat Hubungi Korban
Wanita tomboi penyuka sesama jenis itu diketahui menyewa dua eksekutor berinisial MYL (18) dan DR (22), untuk menghabisi nyawa korban.
Penulis: Damanhuri | Editor: Yudistira Wanne
Leli menjanjikan sejumlah uang kepada 2 eksekutor pembunuh bayaran yang ia perintahkan yakni MYL dan DR.
Kedua tersangka, dijanjikan bayaran masing-masing Rp 1 juta.
Namun, keduanya baru menerima uang muka sebesar Rp 500 ribu.
Lelih dan dua pembunuh bayaran itu beraksi pada Kamis dini hari, ketika korban baru pulang dari rumah pacarnya bernama Hilda (28).
Rekonstruksi yang digelar di tempat kejadian perkara (TKP) itu menjadi tontotan warga sekitar.
Warga tampak emosi ketika para tersangka dihadirkan dan diturunkan dari mobil polisi. Lelih pun berkali-kali diteriaki hujatan oleh warga.
"Woi Lelih, pembunuh, sini lu," teriak seorang warga saat rekonstruksi berlangsung.
Sementara itu, warga menertawai dua eksekutor yang berjalan pincang karena akibat ditembak polisi lantaran berusaha melarikan diri saat hendak ditangkap.
Sementara itu, dari belakang garis polisi, Hilda terlihat sangat serius menyaksikan satu per satu adegan rekonstruksi.
Mengenakan baju berwarna putih dibalut jaket jins dan celana hitam, Hilda juga ikut dilibatkan dalam proses rekonstruksi.
Ia memeragakan adegan ketika menemukan jasad Fikih di pinggir makam.
"Iya saya memastikan kalau itu memang jasad almarhum. Saya dikasitau awalnya sama sepupu," kata Hilda seusai rekonstruksi.