Pedagang Bakal Mogok Jualan Lima Hari, Imbas Harga Daging Sapi Tembus Rp 140 Ribu per Kilogram

mereka akan mogok berjualan selama lima hari mulai Senin (28/2/2021). Hal tersebut dilakukan lantaran harga daging yang belakangan terus menanjak.

Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika
Ilustrasi daging sapi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Aksi mogok berjualan akan kembali dilakukan oleh pedagang.

Sebelumnya, pedagang tahu dan tempe melakukan aksi mogok berjualan, kini menyusul pedagang daging berencana hal serupa.

Rencananya, mereka akan mogok berjualan selama lima hari mulai Senin (28/2/2021). Hal tersebut dilakukan lantaran harga daging yang belakangan terus menanjak tanpa henti.

"Aksi libur akan dilakukan mulai Senin, 28 Februari-4 Maret 2022," kata Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI), Asnawi, Rabu (23/2/2021).

Baca juga: Pedagang Daging Sapi di Wilayah Jabodetabek Berencana Mogok Jualan Selama 5 Hari, Ini Alasannya

Pedagang daging sapi di pasar juga mulai mengeluhkan kenaikan harga.

Hamid seorang pedagang daging sapi di pasar Slipi, Jakarta mengaku setiap malam harga daging sapi naik sekira Rp 2.000.

"Sudah hampir dua bulan ini, harganya naik, awalnya Rp 120 ribu sampai Rp 125 ribu, sekarang sudah Rp 140 ribu per kilogramnya," kata Hamid.

Hamid melanjutkan, kemungkinan sampai Idul Fitri 2022 nanti harga daging akan terus mengalami kenaikan.

Hal itu ia katakan setelah berkaca pada puasa dan lebaran tahun lalu terjadi kenaikan harga sekira Rp 150.000 hingga Rp 160.000 per kilogram.

Para pembelinya mengeluhkan kenaikan daging setiap harinya dan Hamid tidak bisa berbuat banyak.

Sebab, ia hanya seorang pedagang yang tidak bisa mengatur atau menurunkan harga daging sapi.

Baca juga: Cicip Bakso Setan Pak Aep Puncak Bogor, Bakso Super Jumbo dengan Olahan Daging Sapi Melimpah

"Ya kami juga pedagang harga segitu sangat susah jualnya, biasanya pembeli dapat harga sekian, kok sekarang segini, pasti malas belinya," ucap dia.

Akibat kenaikan harga, Hamid merasakan sepi pembeli dan sehari ia hanya bisa menjual sekira 20 kilogram daging sapi saja.

Padahal sebelum ada pandemi Covid-19 dan harganya normal ia bisa menghabiskan sekira 40 Kg sampai 50 kg. "Rumah makan yang kami kirimin juga ngeluh kenaikan harga, mereka bingung harus jual berapa perporsi kalau harga dagingnya naik," jelasnya.

Ia berharap kepada pemerintah bisa menekan angka daging sapi supaya harga jualnya tidak memberatkan dan membebani warga.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved