Info Kesehatan
Banyak Makan Ikan Asin Bisa Sebabkan Kanker Karsinoma Nasofaring, Waspada Gejalanya Mirip Flu
Makanan yang diasinkan akan menimbulkan karsinogen yang disebut dengan nitrosamin, yang membuat tubuh rentan terkena kanker karsinoma nasofaring
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Karsinoma nasofaring merupakan jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut.
Dalam kegiatan Dokter Edukasi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga beberapa waktu lalu, Dr Achmad Chusnul Romdhoni dr Sp THT-KL(K) FICS memaparkan beberapa faktor yang mendasari terjadinya karsinoma nasofaring.
Pertama, virus Epstein-Barr (EBV), faktor genetik, khususnya pada ras mongoloid.
Namun ditegaskannya, gen tidak dapat menularkan penyakit ini.
Hanya saja yang bersangkutan akan memiliki kerentanan terhadap terjadinya karsinoma nasofaring.
Kedua faktor lingkungan.
Baca juga: Wanita Harus Deteksi Sejak Dini, Catat Ini Tanda-tanda Kanker Serviks
Baca juga: Sederet Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan, Untuk Anti Kanker Hingga Menurunkan Kolesterol
Makanan yang diasinkan akan menimbulkan karsinogen lingkungan yang disebut dengan nitrosamin.
Nitrosamin inilah yang membuat daya tahan tubuh menjadi rentan terhadap karsinoma nasofaring.
“Jadi yang suka makan ikan asin dan telur asin dari sekarang harus mulai dipikirkan untuk mengganti lauknya dengan yang lain,” sarannya.
Gejalanya MIirp Flu dan Sinusitis Ringan
Wakil dekan yang juga menjadi dokter konsultan di Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya itu menjelaskan, gejala dini karsinoma nasofaring sangat mirip dengan flu atau sinusitis ringan.
Pada awalnya pendengaran akan terganggu, seperti ada air di dalam telinga.
Kemudian pada hidung akan muncul lendir yang bercampur darah. Selanjutnya muncul benjolan di samping leher, agak ke bawah telinga.
“Tiga (hal) ini ada pada satu orang usia berapapun, terutama usia di atas empat puluh, maka kita boleh men-suspect ini sebagai suatu karsinoma nasofaring dan untuk dirujuk ke dokter THT-KL,” ujar dr Ramdhoni.
Karsinoma nasofaring sambungnya, dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat dengan mengurangi konsumsi makanan yang diasinkan, berolahraga untuk menjaga imun tubuh, dan mengendalikan stres.
