Breaking News

Sesal Suami Lihat Istrinya Meninggal Usai Antre Minyak Goreng, Wabup Turun Tangan Sidak Pedagang

Kasiyono mengatakan rumah Sandra hanya sekitar 80 meter dari minimarket dan ia berjalan kaki saat akan membeli minyak goreng.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Sandra (41), warga Kabupaten Berau, Kalimantan Timur meninggal dunia usai antre minyak goreng, Sabtu (12/3/2022). 

Ia mengatakan saat kejadian, istrinya masih melihat kondisi dan hendak mengantre.

Ia pun membenarkan telah melarang istrinya untuk antre.

“Iya, saya sudah larang. Memang tidak saya bolehkan juga,” tuturnya kepada TribunKaltim.co, Minggu (12/3/2022).

Suami dari korban meninggal akibat mengantre minyak goreng
Suami dari korban meninggal akibat mengantre minyak goreng (TribunKaltim)

Menurutnya Sabtu pagi istrinya sudah mengeluh sakit.

Lalu Sandra pamit untuk beli nasi kuning untuk sarapan dan ingin melihat antrean minyak goreng di minimarket.

“Rumah ini kan jaraknya dekat, jadi dia bilang begitu, dan saya ingatkan jangan ngantre. Dia beli kue untuk sarapan saja tidak mau ngantre, apalagi ngantre minyak goreng,” jelasnya.

Baca juga: Sesal Izinkan Istri Berburu Minyak Goreng, Suami Kenang Ucapan Terakhir Sandra: Kalau Ramai Gak Jadi

Saat itu, saat istrinya pergi, Budi dalam posisi mandi dan belum selesai membasuh, orang-orang sudah mengatakan istrinya pingsan.

“Waktunya sangat singkat sekali, jadi dia tidak berdesak-desakan. Hanya turun saja ke Alfamidi,” ucapnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang yang berada di depan ritel nasional tersebut, Sinta, melihat adanya kejadian tersebut.

“Memang banyak yang antre dan belum buka, Sandra itu baru mau masuk ke antrean, ya mungkin mau antre ya, tapi kasihan, sedih juga langsung pingsan,” tuturnya.

Tanggapan Wakil Bupati Berau

Kondisi depan mini market saat korban jatuh pingsan dan meninggal di Jalan Kampung Cina RT 05 Kelurahan Teluk Bayur, Berau, Kaltim, Sabtu (12/3/2022)
Kondisi depan mini market saat korban jatuh pingsan dan meninggal di Jalan Kampung Cina RT 05 Kelurahan Teluk Bayur, Berau, Kaltim, Sabtu (12/3/2022) (Dok Polsek Teluk Bayur)

Wakil Bupati Berau, Kalimantan Timur, Gamalis mengatakan jika korban meninggal tidak dalam kondisi berdesak-desakan.

"Ada penyakit bawaannya dan namanya sudah umur dan Allah sudah menakdirkan meninggal di tempat antrean," kata Gamalis, Sabtu (12/3/2022).

Sehari sebelumnya, kata Gamalis, antre minyak goreng sempat terjadi dalam desak-desakan, naik dalam mobil boks hingga mengurung kepala dinas.

Ia juga membenarkan terjadi kelangkaan minyak goreng di Berau.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved