Lautan Sampah Tak Surutkan Kebersamaan, Cerita Kompaknya Warga Kampung Pemulung Ciomas Bogor
Matahari tengah berada di puncaknya, terlihat Mumuh sedang sibuk merapikan tumpukan bekas botol air mineral, Senin (14/3/2022), pukul 13.13 WIB.
Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Yudistira Wanne
Mumuh tak bisa mengandalkan barang-barang bekas di sekitaran, ia terkadang Jalan kaki hingga Jalan ke Gunung Batu Kota Bogor.
Bantuan Sembako
Selain memulung, ia mengungkapkan bahwa warga komplek yang berada dekat kampung pemulung itu sering memberikan sembako.
Warga kampung pemulung tak mengharapkan apapun, apalagi uang bantuan.
Meskipun perkampungan ini sehari-hari dipenuhi lautan sampah yang berjibun setiap hari.
Kekompakannya tak menunjukkan keadaan serba kekurangannya itu, mereka menikmati dengan canda tawa.
Terlihat dari garis buah bibir para warga saat menggoda Tuti yang sedang membersihkan botol bekas.
“Asik artis euy Tuti, gaya-gaya,” kata para warga yang sedang berkumpul dengan canda tawanya.
Kali besar tepat di belakang kampung ini, digunakan mandi para warga kampung pemulung.
Tak hanya itu, kondisi perkampungan ini menurut Mumuh kerap kali banjir menghadang hingga mencapai satu meter.
Yang kemudian para warga harus mengungsi ke gudang barang-barang bekas.(*)