Kapolda Jabar Janji Ungkap Kasus Subang di Bulan Puasa, Kriminolog : Profesionalitas Tidak Maksimal

Hari ini, Sabtu (19/3/2022), kasus kematian ibu dan anak di Subang sudah memasuki hari ke-214 alias tujuh bulan empat hari.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Yudistira Wanne
kolase Tribun Jabar
Sketsa Tampang Pelaku Kasus Subang Diungkap Polisi, Kapolda Janji Ungkap Pembunuh Amalia Awal 2022 

Sketsa wajah ini dibuat berdasarkan hasil analisis tim Inafis Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Sketsa wajah terduga pelaku itu pun telah disebar ke seluruh Polres di seluruh Indonesia.

Kriminolog dari Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat, Yesmil Anwar mengatakan, dengan dikeluarkannya sketsa wajah terduga pelaku, berarti polisi sudah punya target.

"Kalau sudah ada sketsa wajah, ya berarti sudah ada target," kata Yesmil Anwar dilansir dari Kompas.com.

Harusnya, kata kriminolog Unpad itu, menjadi lebih mudah apabila menggunakan forensik digital.

Baca juga: Update Kasus Subang, Tim Khusus Dibentuk Guna Mengungkap Pembunuh Tuti dan Amel, Ini Kata Polisi

Baca juga: Ini Kesaksian Yosef yang Tak Masuk BAP Kasus Subang, Pihak Danu Sentil Kades : Harus Diperiksa Tuh

Namun, ia menduga data yang disimpan dalam file polisi mungkin belum lengkap.

"Harusnya kemampuan teknologinya dipertinggi, dan kemampuan analisinya juga," ujar Yesmil Anwar.

Terkait polisi telah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini, kata Yesmil Anwar, itu bukan memperterang persoalan, tapi memperlama.

"Karena belum tentu tim khususnya bekerja dengan maksimal, karena sering kali tim khusus banyak juga pekerjaan-pekerjaan lain. Yang penting kembali lagi melakukan penyelidikan dan penyidikan secara serius apakah oleh tim khusus atau lainnya," ungkapnya.

Dengan belum terungkapnya kasus tersebut, Yesmil Anwar pun mengaku kecewa dengan pihak kepolisian.

"Ya agak kecewa, profesionalitas polisi tidak maksimal, terlalu banyak steament tapi kemajuannya lambat" kata pakar hukum pidana ini.

Bukan itu saja, Yesmil juga meminta pihak kepolisian untuk tidak banyak membuat pernyataan.

Sebab, itu akan memperkeruh dan menurunkan wibawah.

"Jadi kerja saja sebaik mungkin, lalu kalau memang sangat jelas baru umumkan," ujarnya.

Belum terungkapnya kasus ini, kata Yesmil, profesionalitas polisi perlu ditingkatkan.

Baca juga: 7 Bulan Kasus Subang Buntu, Kriminolog Ungkap Analisa soal Tim Khusus Bentukan Polisi : Ada Target

Baca juga: Dorong Keberlanjutan Regenerasi Petani, Kementan Lakukan Sinergi dengan Pemda Subang

"Jadi lebih baik polisi untuk irit berbicara, karena bisa menurunkan profesionalitasnya," pungkasnya. 

 Sebelumnya diberitakan, dugaan  perampasan nyawa Tuti (55) dan anaknya Amelia Mustika Ratu (23) di Subang terungkap dari laporan suami korban yang melihat kondisi tak wajar di kediamannya.

(TribunnewsBogor.com/TribunJabar.id/Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved