Istri Kerja, Suami Tega Bikin 4 Anaknya Menderita di Kamar, Sempat Lolos dari Bui Pakai Trik Ini
Aksi keji ayah itu sudah dilakukan selama 14 tahun lamanya, dari tahun 2004 hingga 2018.
Penulis: Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Awal Mula Terkuak
Pelecehan pelaku terungkap setelah terakhir kali dia memperkosa V1, pada 16 November 2018.
Dua saudara perempuannya melihat gadis itu meninggalkan kamar tidur utama malam itu dan merasa aneh.
Ketika mereka bertanya tentang hal itu, V1 menangis dan mengatakan bahwa ayah mereka baru saja berhubungan seks dengannya.
V1 juga mengatakan ini telah terjadi sejak SD.
Adik perempuannya, V2, yang sempat melapor ke polisi kembali meminta agar sang kakak mengajukan laporan polisi.
Jika sebelumnya gagal, V2 kali ini merasa yakin kalau pengakuan kakaknya ini bisa dipercaya polisi.
Mereka kemudian memutuskan untuk pergi ke kantor polisi yang jauh dari rumah.
Hal itu agar ayah mereka tidak dapat menemukan mereka.
Mereka meninggalkan flat setelah tengah malam dengan alasan akan membuang sampah.
Padahal, para korban ini naik mobil Grab ke kantor polisi.
Di sana, V1 mengajukan laporan polisi untuk mengatakan bahwa ayahnya telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya dan ketiga adiknya.
Pelaku menyadari putri-putrinya menghilang dari rumah.
Dia pun menempuh banyak cara mencari mereka di tiga kantor polisi yang berbeda, tetapi tidak berhasil menemukannya.
Baca juga: Gadis Belia di Sigi Trauma, Tiga Kali Dirudapaksa Ayah Tiri di Rumahnya
Trik Pelaku Demi Lolos dari Bui
Demi lolos dari jeratan polisi, pelaku pelaku menghabiskan lebih dari satu jam mengunjungi situs web tentang cara lulus tes pendeteksi kebohongan.
Meski sudah mempelajari alat deteksi kebohongan, rupanya pihak kepolisian jauh lebih pintar.
Pelaku kemudian ditangkap polisi pada sore hari, 17 November 2018.
Selama 4 tahun hingga tahun 2022, kepolisian mengumpulkan banyak alat bukti untuk menghukum pelaku.
Wakil Jaksa Penuntut Umum Muhamad Imaduddien, Sarah Siaw dan Angela Ang telah menuntut 32 tahun penjara dan jumlah maksimum cambukan.
Pengacara pelaku, Ng Pei Qi dan Sadhana Rai, telah meminta 26 hingga 28 tahun penjara dan hukuman cambuk maksimum.
Hingga kemudian, Pengadilan Tinggi menjatuhkan hukuman penjara 33 tahun dua bulan dan hukuman cambuk 24 kali kepada ayah yang cabuli 4 anak kandungnya.
Putusan hakim ini dijatuhkan pada 18 Maret 2022. (*)
