Ritual Sambut Musim Panen di Tuban Berujung Maut, Dua Orang Kehilangan Nyawa Akibat Hirup Ini
Dua orang dinyatakan meninggal dunia saat melaksanakan tradisi ritual menyambut masa panen.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Musim panen yang semestinya disambut bahagia, justru berakhir air mata di petilasan Prapen Mpu Supo, Desa Dermawuharjo, Kecamatan Grabagan, Tuban, Jawa Timur.
Dua orang dinyatakan meninggal dunia saat melaksanakan tradisi ritual menyambut masa panen.
Dua warga yang nyawanya hilang itu yakni Marsih (66) dan Mariyanto (45), warga desa setempat yang diketahui merupakan ibu dan anak.
Keduanya meninggal pada Selasa (9/3/2022) sekitar pukul 07.00 WIB.
Ibu dan anak itu meninggal dunia setelah menghirup zat belerang di tempat tradisi ritual dilaksanakan.
Baca juga: Ungkap Ritual Pengusiran Hujan Saat MotoGP, Rara: Pawang Hujan Itu Kakinya Harus Napak ke Tanah
Kronologi
Berdasarkan data yang dihimpun, saat itu seorang saksi, Sumari yang merupakan tukang bersih-bersih di petilasan Prapen Mpu Supo datang di lokasi pukul 07.00 WIB.
Ia dikejutkan dengan adanya dua orang meninggal dunia dalam posisi terlentang menghadap barat.
"Yang anak posisinya di bawah, kedua tangannya memegang tangan ibunya. Korban bernama Marsih juga diketahui masih sering menjalani ritual di situ," ujarnya.
Baca juga: Ritual Mandi Kembang, Dukun Ini Bikin Wanita Tak Berdaya, Rezeki Akan Seret Jika Nolak
Sementara itu, Kapolsek Grabagan, AKP Darwanto mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan korban bernama Marsih, diketahui masih sering menjalani ritual untuk menyambut panen.
Lalu anak korban Mariyanto yang merasa janggal karena ibunya tak kunjung kembali, akhirnya mendatangi lokasi ritual.
Setelah dicek ternyata sudah tergeletak, kemudian anak yang mencoba menolong juga ikut meninggal dunia karena bau belerang yang menyengat di lokasi.
"Anak dan ibu meninggal di lokasi ritual, karena menghirup bau belerang yang menyengat," ujarnya kepada wartawan.
Darwanto menjelaskan, polisi yang mendapat laporan tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pertolongan.
Baca juga: Cerita Warga soal Dampak Ritual Rara di Mandalika, Pawang Hujan Resepsi Kalah Pamor : Saya Kalah
Selain itu, sejumlah saksi juga turut diperiksa untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Di lokasi juga terdapat barang bukti kemenyan, manggar jagung, korek api dan bongkahan belerang. Polisi juga memasang police line di area ritual.
Sementara untuk korban telah dilakukan visum luar dan kini telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Hasil visum tidak ada tanda-tanda kekerasan, kedua korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga," pungkasnya.
