Pesan WhatsApp Jadi Malapetaka, Pemuda di Probolinggo Dibacok Saat Nongkrong, Begini Kondisinya

Akibat kejadian itu, MBP mengalami luka sabetan di beberapa bagian tubuhnya, dan masih menjalani perawatan di RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo.

Editor: Yudistira Wanne
istimewa
Ilustrasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Perkara pesan WhatsApp, warga Desa Randuputih, Dringu, Kabupaten Probolinggo, nekat membacok tetangganya.

Peristiwa pembacokan yang dilakukan SH (22) terhadap MBP (22) terjadi Senin (21/3/2022) sekitar pukul 23.20 WIB.

Akibat kejadian itu, MBP mengalami luka sabetan di beberapa bagian tubuhnya, dan masih menjalani perawatan di RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo.

Kapolsek Dringu, AKP Muhammad Dugel mengatakan, peristiwa tersebut terjadi akibat keduanya saling berbalas pesan WhatsApp.

Baca juga: Video Aksi Begal Berhelm Ojol di Sentul Bogor Disorot, Korban Terkapar Kena Bacok, Motornya Raib

SH mendadak naik pitam saat saling berkirim pesan singkat dengan MBP.

Belum diketahui pasti percakapan yang dilakukan keduanya.

"Lantas mereka saling menantang bertemu untuk berduel atau carok," kata AKP Muhammad Dugel, Kamis (24/3/2022).

Tak lama, SH berjalan kaki menuju ke rumah MBP.

Di tengah perjalanan, SH melihat MBP sedang nongkrong di teras rumah salah satu warga setempat.

SH pun menghampirinya dan langsung terlibat cekcok dengan MBP.

Baca juga: Sabetan Golok Melukai Seorang Guru Ngaji di Banten, Pelaku Pembacokan Tak Terima Anaknya Ditegur

"Usai adu mulut berlanjut ke peristiwa pembacokan. SH mengayunkan celurit ke tubuh MBP berulang kali. MBP mengalami luka di sekujur tubuhnya dan telah dibawa ke rumah sakit," jelasnya.

Selang satu jam kejadian, personel Polsek Dringu dapat mengamankan SH di rumahnya, beserta barang bukti celurit.

Polisi juga telah melakukan olah TKP.

"Kami masih mendalami dan menyelidiki kasus ini," pungkasnya.

Peristiwa lain

Seorang pria inisial E alias B (47) di Desa Kadumangu, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor terbaring lemas di rumahnya.

E terbaring lemas di rumahnya usai jadi korban penyerangan kawanan begal di kawasan Sentul.

Saat ini, E hanya bisa terbaring dengan kondisi menyamping sambil menahan rasa nyeri di bagian punggung yang masih terbalut perban.

Dia mengaku mengalami luka dalam di bagian punggung setelah dibacok celurit oleh kawanan begal pada Senin (21/3/2022) dini hari.

"Berlubang besar ini, dalem, dicelurit," kata E saat ditemui di kediaman sederhananya di kawasan Sentul, Selasa (22/3/2022).

Baca juga: Kisah Muadzin Dibacok Sosok Misterius saat Shalat Subuh, Korban : Saya Tetap Selesaikan Sholat

Korban E yang bekerja di pabrik penggilingan singkong ini terluka setelah diserang kawanan begal saat nongkrong bersama rekannya ES alias T yang merupakan penarik ojek.

Saat kejadian, E sempat berhasil kabur setelah mendapat satu kali bacokan, namun rekannya ES malah tersungkur di lokasi sehingga mendapat bacokan berkali-kali dari kawanan pelaku.

Pasca kejadian, keduanya dilarikan ke RSUD Cibinong namun untuk korban ES kini belum dipulangkan karena luka yang dialami lebih parah.

"Untungnya (celurit) gak kena muka saya. Kalau kena muka, gak tahu saya masih ada apa enggak," ujar E.

Dalam kejadian tersebut, E mengaku bahwa motor yang diambil kawanan begal itu adalah motor milik korban ES rekannya yang kini masih di rumah sakit.

Sementara motor miliknya tidak diambil kawanan begal tersebut termasuk pula ponsel jadul miliknya.

"Yang diambil bukan motor saya, motor teman saya (ES). Kan motor dia kuncinya di motor ngegantung, kunci motor saya juga ngegantung cuman di jok, karena sempat ngambil air minum," kata E.

Dia menuturkan bahwa lokasi kejadian simpang dekat terowongan bundaran Tugu Pancakarsa tersebut biasanya memang kerap ramai orang nongkrong sampai malam hari karena dulunya merupakan pangkalan ojek.

Namun di malam itu entah kenapa suasana di lokasi agak sepi.

E sendiri juga mengaku tidak terlalu sering nongkrong di lokasi tersebut.

Namun pada malam kejadian itu dia mampir sebelum pulang ke rumah dan bertemu ES temannya yang sedang mangkal kemudian mengobrol panjang.

Baca juga: Kesaksian Imam Masjid Lihat Muadzin Dibacok saat Shalat Subuh, Kaget Jamaahnya Berlumuran Darah

E pun tak menyangka bakal mengalami kejadian tersebut bersama temannya itu yang mana terjadi sekitar pukul 24.00 WIB tengah malam.

"Kenapa saya ngumpul di situ, pas mau pulang itu. Anak-anak (warga lain) juga pada aneh, biasanya gak nongkrong di situ. Aduh kata saya, ini apa, mimpi apa, masih untung juga gak kena muka, kepala, leher," kata E.

Diberitakan sebelumnya, video CCTV yang merekam kejadian pembegalan sadis di Bogor beredar di media sosial (medsos).

Peristiwa video CCTV tersebut terlihat bahwa peristiwa ini terjadi pada Senin (21/3/2022) dini hari.

Peristiwa ini terlihat terjadi di Jalan Alternatif Sentul tepatnya di sebuah simpang dekat kolong fly over tol beberapa ratus meter dari Bundaran Tugu Pancakarsa.

Dalam video berdurasi 59 detik itu seperti yang diunggah @bogor24update terlihat ada dua pengendara motor yang duduk di beton pembatas jalan simpang.

Tiba-tiba segerombolan orang pelaku mengendarai sekitar tiga unit motor mendekati korban dari arah Pakansari dan tanpa basa-basi langsung melakukan penyerangan secara membabi buta menggunakan senjata tajam (sajam).

Kasus ini kini tengah ditangani oleh pihak kepolisian Polsek Babakan Madang.

"Masih dalam penyelidikan," kata Kapolsek Babakan Madang, Kompol Ricky Wowor saat dikonfirmasi wartawan.

(TribunJatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved