Kerap Makan Korban Jiwa, Perlintasan Kereta di Cilebut-Bojonggede Dikaitkan Hal Mistis, Ini Kisahnya

Jalur perlintasan kereta di Kampung Warnasari RT 1/9 Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Sering memakan korban.

Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Siti Fauziah Alpitasari
Enca, warga Kampung Warnasari sebagai saksi mata insiden korban tersambar kereta api, Jumat (25/3/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Siti Fauziah Alpitasari

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, SUKARAJA - Jalur perlintasan kereta di Kampung Warnasari RT 1/9 Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Sering memakan korban.

Enca warga Kampung Warnasari mengatakan, insiden tersambar kereta api belakangan ini sudah memakan tiga korban jiwa.

“Iya udah tiga orang meninggal, ada yang keserempet, ada yang diri di tengah, ada yang lagi main game, ada anak kecil lagi lari-larian. Cuman kalo yang deket-deket ini tiga orang sih,” tutur Enca kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (25/3/2022).

Ia pun menuturkan bahwa insiden seperti ini, dikarenakan tidak adanya pagar dan lampu penerangan.

“Warga udah bilang sih, pengen ada pager abis rawan banget jangan sampe ada kejadian lagi kalo di pager. Masalahnya kalo di Bojong Gede itu udah di pager, di sini cuman denger-denger ada tapi belum ada sampe sekarang,” ujar Enca (51).

Selain itu menurut Mimin salah satu warga Kampung Warnasari menuturkan bahwa warung yang ia buka di kediamannya saat ini sepi.

“Udah tiga hari ini semenjak ada yang ketabrak kemarin, orang-orang jarang keluar. Paling ntar agak lamaan baru udah pada ga takut lagi,” jelasnya kepada TribunnewsBogor.com.

Ia pun menyebutkan bahwa setiap ada insiden tertabrak kereta, para warga lebih memilih tak keluar rumah.

Mimin pun menyebutkan bahwa adanya mitos di Kampung Warnasari ini, seringnya terdapat wanita yang sedang berdiri atau menangis di perlintasan kereta api, Kampung Warnasari itu.

“Iya namanya juga sering ada yang ketabrak ya, jadi suka ada sosok cewek (makhluk halus) itu, kadang ga lama ada aja kejadian,” tandasnya kepada TribunnewsBogor.com.

Maman, penjaga pintu perlintasan kereta api memberi tanggapan mengenai insiden perlintasan di Kampung Warnasari ini.

“Kalo dari pusat belum ada info sih, cuman kalo rencana pemagaran itu ada. Tapi saya belum dapat infonya lagi kapan,” tutur Maman kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (25/3/2022).

Maman pun memaparkan bahwa insiden perlintasan kereta api yang banyak memakan korban ini bukan warga Kampung Warnasari.

“Kebanyakan bukan orang sini, jauh-jauh kayak kemarin dari Bojong Gede. Cuman kalo dari sini udah di kasih tau kalo naro mobil jangan deket rel, takut yang pejalan kaki galiat ada kereta melintas,” ujar Maman.

Dengan adanya insiden perlintasan kereta api memakan banyak korban ini.

Warga Kampung Warnasari berharap agar pemerintah setempat dapat memenuhi harapan perihal pemasangan pagar dan penerangan jalan perlintasan kereta api.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved