Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Dipecat dari IDI, Terkuak Terawan Pernah 'Cuci Otak' Para Pejabat : Prabowo hingga Ani Yudhoyono

Terawan dinilai telah melakukan pelanggaran berat terhadap beberapa hal, di antaranya terkait terapi cuci otak dan Vaksin Nusantara

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto 

"Saya pun pernah menjadi pasiennya Dokter Terawan dan hasilnya cukup bagus, cukup menggembirakan," terangnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (6/4/2018), masih dari Kompas.com.

5. Ani Yudhoyono

Ani Yudhoyono dan SBY
Ani Yudhoyono dan SBY (Instagram @aniyudhoyono)

Saat Ani Yudhoyono menjalani perawatan di Singapura, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengirim Terawan untuk memantau dan membantu perawatan istri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

"Beliau (Terawan) langsung berangkat kemarin siang ke Singapura."

"Semuanya berdoa agar Bu Ani segera diberi kesembuhan," papar Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, Rabu (13/2/2019), dilansir Tribunnews.com.

Saat Ani meninggal pada 1 Juli 2019, Terawan lah yang memberi pernyataan mengenai kondisi almarhumah.

Kala itu, Terawan mengatakan Ani sempat ditidurkan sebelum mengembuskan napas terakhir.

Pasalnya, almarhumah mengalami gagal napas sehingga harus dipasang alat bantu pernapasan.

“Dalam kondisi tidak sadar karena beliau sebelumnya memang ditidurkan,” ujar Terawan, Sabtu (1/6/2019), dikutip dari Kompas.com.

“Sejak kemarin (Kamis 31 Mei 2019) pakai respirator. Sudah berlangsung usaha untuk men-support beliau. Upaya maksimal tidak membawa hasil karena kehendak Yang Maha Kuasa untuk Ibu,” imbuhnya.

6. Hendropriyono

Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono
Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono (kompas.com/dani prabowo)

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), pernah mengungkapkan dukungannya pada Terawan Agus Putranto untuk tetap melanjutkan metode cuci otak.

Sebagai orang yang pernah merasakan metode tersebut, Hendropriyono menilai hal terpenting bagi pasien adalah bisa sembuh.

Masalah teori diakui atau tidak, itu persoalan selama menempuh ilmu.

"Saya sebagai pasien. Buat saya sebagai pasien yang penting sembuh. Masa bodoh itu teori diakui atau tidak, itu persoalan di sekolah."

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved