Kata-kata Terakhir ke Anak, Sebelum Atlet Ini Jatuh dari Ketinggian 200 Meter, Firasat Ibu Terbukti
saat sedang latihan, alet paralayang ini terjun bebas hingga ke sebuah rumah gereja di Desa Gedong.
Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
Tak disangka, firasat sang ibu pun jadi kenyataan.
"Pamitnya kerja sama ibunya, tapi tidak ada yang tahu dia bawa peralatan paralayangnya," ucapnya.
Baca juga: Jeritan Anak saat Nyalakan Lampu, Syok Lihat Ibu Terkapar di Ruang Tamu, Si Pria Kabur Lewat Jendela
Kakak dan juga ayah korban, menceritakan sifat Yazid selama hidupnya.
"Dia orangnya supel banget mas, ikut berbagai macam aktivitas. Apapun dia ikutin, ya relawan, SAR, organisasi apa saja," kata kakak Yazid
Yazid juga adalah orang yang aktif berkegiatan masyarakat.
"Dia aktif di SAR Buser, BPBD juga Satgas Covid-19 di Provinsi juga banyak organisasi lainnya," terangnya.
Tidak hanya itu, Yazid juga mengembangkan desa wisata di daerahnya.

Sosok Yazid di Mata Sahabat
Informasi di grup internal tersebut, lanjutnya, awalnya dikira rekannya mengalami kecelakaan jatuh terpeleset saat naik motor menuju ke Desa Gedong.
Sebab menurutnya, lokasi tersebut rawan kecelakaan, karena kontur jalan yang naik turun ekstrem.
"Saat saya telepon ke rekan lain, mereka menangis dan meminta kami berkumpul ke RSUD Ambarawa. Ternyata Yazid meninggal terjun bebas saat terbang," jelasnya.
Dia bercerita, kesedihan tak terbendung saat mengetahui dan melihat jenazah Yazid.
Mereka tak menyangka, rekannya telah pergi selamanya.
Kesedihan mendalam khususnya dirasa oleh Oka.
Sebab, sebelum kejadian atau tepatnya sebelum Yazid mengikuti latihan paralayang, dirinya sempat berkomunikasi via telepon.