Kata-kata Terakhir ke Anak, Sebelum Atlet Ini Jatuh dari Ketinggian 200 Meter, Firasat Ibu Terbukti
saat sedang latihan, alet paralayang ini terjun bebas hingga ke sebuah rumah gereja di Desa Gedong.
Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
"Padahal pukul 10.00 saya telepon dia. Menanyakan, Sabtu (2/4/2020) Kolam Renang Muncul, ramai tidak. Sebab saya mau bawa murid murid ke situ," jelas guru olahraga SDN Pasekan 03 Ambarawa itu.
Tak ada hal aneh saat dirinya berkomunikasi via telepon. Responnya pun dianggapnya biasa, sama seperti hari hari sebelumnya.
"Pas HUT Kabupaten Semarang juga ketemu. Biasa saja. Makanya kami kaget dapat kabar duka itu. Dia itu orangnya care, supel, dan loyal," bebernya.
Berkait aktivitasnya terhadap paralayang, lanjutnya, Yazid memang diketahui sebagai atlet paralayang Kabupaten Semarang.
Dia aktif paralayang pada dua tahun terakhir ini dan seluruh rekan SAR Buser mengetahuinya.
"Kami tahu dia akan ikut lomba. Di sini (SAR Buser), hanya dia yang jadi atlet paralayang," ucapnya.
Pada Jumat petang, jenazah telah dimakamkan di TPU Desa Rowosari Kecamatan Banyubiru. Jenazah tiba di rumah duka pada pukul 17.00. (*)
(TribunnewsBogor.com/TribunJateng)