Limbah Pabrik Rupanya Bisa Diolah Lagi, Ini Penjelasan PPLI Bogor

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, KLAPANUNGGAL - Terdapat Perusahaan yang berfokus pada pencegahan pencemaran lingkungan dari limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Walaupun seharusnya limbah diolah oleh masing-masing perusahaan, justru ini dikumpulkan dan di netralisir diubah menjadi ramah lingkungan di PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI).

Perusahaan pengelola limbah ini berada di Jalan Raya Narogong, Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Limbah B3 ini sangat berbahaya bagi lingkungan maupun kehidupan manusia, salah satu dampaknya bagi manusia adalah bisa menyebabkan kecacatan.

Manager Humas PPLI, Arum, menjelaskan tentang perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan limbah B3 ini, yaitu penanggulangan dengan pengelolaan lingkungan supaya tidak terjadinya pencemaran.

"Jadi perusahaan kami ini sudah beroperasi sekitar 28 tahun, selama ini fokus kami untuk program2 lingkungan, seperti daur ulang, pemanfaatan, pengelolaan, hingga sampai penimbunan akhir, jadi apa yg kami lakukan ini serangkaian ini terintegrasi untuk industri2 yg ada di Indonesia dari semua sektor bisa kami tangani," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (5/4/2022).

Pelayanan yang diberikan tidak hanya kepada industri-industri besar, namun kepada seluruh masyarkat luas, dengan kata lain adalah layanan satu pintu.

Perusahaan pengelolaan limbah ini melayani dari sistem pengangkutannya sampai pengolahannya tanpa ada pelanggaran yg terjadi.

Semua tenaga kerja di PPLI sudah terlatih dan juga teknologi yang digunakan sangat baik, sesuai dengan regulasi, serta kegiatan operasionalnya berizin dan patuh pada regulasi.

PPLI terus mengedukasi masyarakat agar mengerti tentang apa itu limbah B3, dan mengerti bahayanya serta tahu bagaimana menanganinya supaya tidak mencemari minimal di area rumah mereka sendiri, karena mungkin sebagian masyarakat masih awam dan belum mengetahuinya.

Contoh sederhana yang bisa kita temui dari limbah B3 yaitu seperti lampu tl, baterai, limbah elektronik seperti TV, dan HP bekas.

Lebih lanjut, ia menyebutkan karakteristik limbah B3 itu yaitu ada sifat racun, korosis, infeksius, dan mudah terbakar.

Farid, Manager CSR PPLI, menambahkan, PPLI berdiri tahun 1993 dan beroperasional 1994, untuk pengelolaan limbah ditahun 1993 saja dibutuhkan lima PPLI.

"Dihubungkan dengan jumlah limbah B3 yg ada di Indonesia, bahwa untuk menghadapi jumlah limbah di tahun 1993 saja dibutuhkan lima PPLI, sedangkan sampai sekarang hanya ada satu," terangnya.