Info Kesehatan

Sering Sakit Kepala atau Nyeri Leher ? Waspada Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya Ini

Sedangkan nyeri (sakit) kepala merupakan kondisi dengan adanya 'sesuatu' yang tidak normal dalam kepala.

Editor: khairunnisa
halodoc
ilustrasi nyeri di belakang leher 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Nyeri kepala dan atau rasa pegal linu di areal leher pada jangka waktu sesaat atau setidaknya dalam rentang waktu satu dua hari, dianggap hal normal oleh sebagian orang.

Sakit kepala atau nyeri pada leher bisa terasa ringan hingga berat.

Umumnya sakit kepala dapat diobati dengan obat-obatan antinyeri yang dijual bebas.

Namun untuk sakit kepala yang dipicu oleh penyakit serius, diperlukan penanganan lebih lanjut.

Dokter spesialis bedah saraf dari Rumah Sakit Siloam Semanggi MRCCC, Dr dr Agus Mahendra Inggas SpBS mengatakan, nyeri kepala dan leher tidak bisa dianggap remeh karena apabila tidak diatasi dengan segera, dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

"Masyarakat harus memahami, kenapa rasa sakit kepala dan nyeri leher harus segera ditangani karena secara ilmu kesehatan, sakit kepala, misalnya adanya rasa pusing (biasanya) adanya gangguan keseimbangan contoh vertigo dan lainnya.

Sedangkan nyeri (sakit) kepala merupakan kondisi dengan adanya 'sesuatu' yang tidak normal dalam kepala.

"Jika hal ini dirasakan secara kontinyu, segera diperiksa ke rumah sakit. Jangan ditunda," kata Agus Mahendra saat edukasi bincang sehat di Kanal Live Instagram MRCCC belum lama ini.

Nyeri kepala diidentifikasi menjadi Primer dan Sekunder.

Primer adalah sakit atau nyeri kepala yang 'tidak diketahui' penyebabnya, adapun sakit kepala sekunder adalah sakit atau nyeri kepala yang diketahui penyebabnya.

Adanya metode VAS ( Visual Analog Score) digunakan untuk mengukur intensitas dan 'kadar' dari nyeri kepala.

Dan penilaian 'Frekuensi' nyeri kepala dirasakan juga menjadi penting untuk menegakkan diagnosa.

"Ini artinya, adalah kita harus waspada. Aapabila frekuensi nyeri kepala yang dirasakan semakin sering dan berlangsung dalam kurun waktu cukup lama," kata Agus.

Baca juga: Cara Atasi Sakit Kepala Tanpa Perlu Minum Obat, Tak Bisa Hilang Cuma Karena Tidur

Ia mengingatkan, apabila Nyeri kepala yang dirasakan disertai dengan beberapa atau salah satu gejala samping (yang mengikuti rasa nyeri tersebut), yaitu misalnya suara serak, leher kaku dan menjalar ke bahu lengan, hingga penglihatan mata menjadi tidak fokus dan pendengaran terganggu.

"Karena nyeri kepala dapat sebagai indikator salah satu penyakit saraf yang serius, yaitu gejala timbulnya stroke, adanya tumor otak, kelainan pembuluh darah otak dan Infeksi otak. Ini berarti Diteksi dini dan penanganan medis segera diperlukan," tutur Agus.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved