Demo Mahasiswa

Beda Pengakuan 3 Pengeroyok Ade Armando, Polisi Geram Dengar Ucapan Provokator Utama di Media Sosial

Terkait penangkapan tiga pengeroyok Ade Armando itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengungkap fakta.

Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
Kolase Tribunnews.com
Tiga pelaku pengeroyokan Ade Armando, Ade Purnama (kiri), Abdul Latif (tengah), Dhia Ul Haq (kanan). Dan provokator utama bernama Arif Pardiani (lingkaran merah) 

Namun Dhia membantah bahwa dirinya adalah pemukul pertama sang dosen.

Baca juga: Yakin Pengeroyoknya Lebih dari 6, Ade Armando: Ada Ibu-ibu Berusaha Provokasi

"Dhia mengaku bukan pemukul pertama, kalau dilihat dari videonya, Ade kan sudah dilindungi tuh. Logikanya kan berarti memang sudah dipukul duluan," kata SI dikutip dari TribunJakarta.com.

Rupanya, pada Selasa (12/4/2022) Dhia sempat akan menyerahkan diri ke polisi karena mengakui kesalahannya.

Namun, niatan tersebut urung dilakukan Dhia lantaran ramai diberitakan kalau dirinya merupakan sosok pertama pemukul Ade Armando.

Hal itu yang akhirnya membuat Dhia ragu menyerahkan diri ke polisi dan memilih menunggu ditangkap.

"Dia (Dhia) mengaku mukul tapi bukan yang pertama. Dia sempet agak ragu buat nyerahin diri karena faktanya enggak sesuai," pungkas SI.

Sosok Arif Pardiani, provokator pengeroyokan Ade Armando
Sosok Arif Pardiani, provokator pengeroyokan Ade Armando (Kolase Tribunnews.com)

Sosok Provokator Pengeroyokan Ade Armando

Selain menangkap tiga pelaku pengeroyokan, polisi juga berhasil mengamankan satu provokator utama dalam kasus pemukulan Ade Armando.

Ia adalah seorang pria bernama Arif Pardiani.

Ada alasan tersendiri mengapa polisi menetapkan Arif Pardiani sebagai tersangka pengeroyokan Ade Armando.

Arif Pardiani diduga melakukan provokasi sehingga memicu massa mengeroyok Ade Armando.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Pengeroyokan Ade Armando, Dhia Ul Haq Ditangkap Pria Bertopi Lain Diburu Polisi

Video saat Arif Pardiani melakukan provokasi pun telah banyak beredar di media sosial.

Video tersebut disinyalir membuat polisi geram sampai akhirnya segera menangkap Arif Pardiani yang tinggal di Jakarta.

"Kalau terlihat di video medsos yang bersangkutan ini melakukan provokasi. Dengan kata-kata 'Ade Armando sudah mati', kemudian 'turun semua yang ada di Jakarta'," ucap Kombes Pol Endra Zulpan.

Hingga saat ini, Arif Pardiani masih diperiksa polisi.(*)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved