Demo Mahasiswa
Puji Orba Lebih Sejahtera, Koordinator BEM SI Kaget Disemprot Hotman Paris: Belajar Sama Senior !
Sebab, sebagai mantan aktivis tahun 98, Masinton Pasaribu menilai pandangan mahasiswa Universitas Riau ini perlu diluruskan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pernyataan Koordinator BEM SI, Kaharuddin soal perbandingan kebebasan dan kesejahteraan di masa orde baru dan saat ini tuai kritikan.
Sebagai mantan aktivis tahun 98, Masinton Pasaribu menilai pandangan mahasiswa Universitas Riau ini perlu diluruskan.
Dilansir dari acara Hotroom di Metro TV, Hotman Paris sebagai pembawa acara menanyakan tuntutan mahasiswa dalam demo 11 April 2022.
Hotman Paris meminta Kaharuddin untuk menjelaskan janji kampanye dari Jokowi yang mana, yang belum dipenuhi.
Saat itulah Kaharuddin membandingkan soal kesejahteraan dan kebebasan yang ada di masa orde baru dan saat ini.
Menurutnya, pada masa orde baru kebebasan dan kesejahteraan itu sudah didapatkan.
Namun ia melihat hal itu tidak diperoleh pada masa pemerintahan Presiden Jokowi saat ini.
Hal itu pun buru-buru dibantah oleh Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu yang juga merupakan mantan aktivis tahun 1998.
Menurutnya, pernyataan Kaharuddin itu perlu diralat.
Sebab, ia dan para aktivis tahun 98 justru memperjuangan kebebasan dan kesejahteraan tersebut.
Baca juga: Saling Dorong Pagar Hingga Bakar Ban Warnai Aksi Demo Mahasiswa di Cibinong Bogor
Baca juga: Tolak Buka Big Data di Depan Mahasiswa UI, Luhut: Siapa yang Bilang Saya Minta Presiden 3 Periode?
Hal itu pun kemudian membuat Hotman Paris meminta Kaharuddin untuk belajar lagi dari seniornya tersebut.
Dilansir dari Youtube Metrotvnews, Sabtu (16/4/2022), Kaharuddin awalnya menjelaskan bawah saat ini kondisi aliansi nasional sedang terpecah, yang membuat gerakan mahasiswa jadi sporadis.
"Terkadang disatukan oleh tuntutan mungkin akan bergerak, cuman hari ini BEM SI rakyat bangkit ingin menunjukan bahwa kita butuh eskalasi gerakan yang konsisten bukan gerakan yang musiman," jelas Kaharuddin.
Ia juga menegaskan kalau BEM SI ini bergerak atas dasar kepentingan rakyat.
"Kami bergerak dari hati nurani bagaimana kami melihat kondisi cerita dari orangtua kami masing-masing dan melihat bahwa hari ini mahasiswa butuh untuk bergerak," tegasnya.