Sok Jagoan Habisi Retno, 7 Geng Motor Ini Tak Berkutik Saat Ditangkap, Warga Teriak: Tembak Lututnya
Tim gabungan dari Polres Pelabuhan Belawan yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Rudi Syahputra telah menciduk kawanan geng motor yang menumbalkan nyawa
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Akhirnya, anggota geng motor yang menghabisi nyawa Retno Suwito (26), warga Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, berhasil ditangkap polisi.
Dalam waktu sekitar 5 jam, sebanyak 7 pelaku yang merupakan warga Belawan telah diamankan dari berbagai lokasi secara terpisah.
Tim gabungan dari Polres Pelabuhan Belawan yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Rudi Syahputra telah menciduk kawanan geng motor yang meresahkan masyarakat.
Korban diketahui tewas dibacok geng motor tersebut di depan istri dan anaknya ketika dalam perjalan pulang ke rumahnya, Rabu (20/4/2022),
Di laman Instagram dan Facebook, video detik-detik anggota geng motor ditangkap polisi sudah viral.
Kabar tersebut pun dibenarkan oleh Kapolda Sumatera Utara.
"Khusus kejadian di Belawan, kami sudah mengamankan tujuh orang pelaku yang melakukan penganiayaan dan menyebabkan korban meninggal dunia dalam rangka kegiatan penegakan hukum," kata Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, Jumat (22/4/2022) pagi.
Polisi juga belum mengungkap peran dari komplotan geng motor yang menewaskan Retno Suwito dan melukai dua anak serta istri korban.
Hanya saja, Kasat Reskrim AKP Rudi Syahputra menyebut dua diantara 7 pelaku itu merupakan otak pengeroyokan.
"Sudah tujuh orang yang kita amankan, dua di antaranya merupakan otak pelaku. Saat ini kita sudah mengamankan mereka dan melakukan pemeriksaan,” kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Rudi Sahputra, Jumat (22/4/2022).
Baca juga: Geramnya Warga Lihat Geng Motor yang Habisi Nyawa Pria di Medan Ditangkap, Minta Polisi Lakukan Ini
Kapolda berjanji akan menggelar patroli rutin mengantisipasi hal serupa.
"Insya Allah kita akan laksanakan patroli dan memastikan masyarakat tidak usah khawatir untuk melakukan kegiatan menghadapi Idul Fitri," katanya.
Video Penangkapan
Berdasarkan video yang viral terlihat seorang remaja berkaus hitam digiring keluar dari sebuah gang oleh polisi.
Ia tampak tak berkutik ketika tangannya dipasang borgol oleh polisi.
Sang pelaku pun terus menunduk ketika digiring oleh polisi.
Puluhan warga terlihat menonton proses penangkapan pelaku pengeyorokan itu.
Warga sangat kesal, sampai berkali-kali melontakarkan kalimat makian.
Bahkan salah seorang warga meminta polisi untuk menembak lutut pelaku.
"Tembak saja pak lututnya," ucap warga, dikutip TribunnewsBogor.com dari Instagram @sumut.terkini.
Perekam video viral tersebut, tampaknya mengenal sosok pelaku pengeroyokan tersebut.
"Si putra ternyata Ya Allah, Putra anak Gang," katanya.
Baca juga: Tewas Dibunuh Geng Motor di Depan Anak dan Istrinya, Korban Sempat Ngotot saat Diejek : Apa Kau!
Ketika warga berteriak seperti itu, pelaku tampak menengadahkan kepalanya.
Ia seperti hendak membalas ucapan warga, namun oleh polisi, pelaku disuruh buru-buru jalan,
Mendengar warga yang emosi sampai ancam pelaku, polisi pun menenangahi.
"Sudah, sudah, jangan dipukuli," ucap polisi.

Sok Jagoan saat Habisi Retno
Aksi berutal yang dilakukan para anggota geng motor dialami Retno Suwito dipicu persoalan knalpot blong sepedamotor.
Ketika itu, korban membawa istri dan kedua anaknya jalan-jalan ke arah Marelan mengendarai sepeda motor Yamaha Scorpio menggunakan knalpot blong.
Mereka beriringan dengan ipar korban bernama Rasit.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, menyebutkan, saat korban melintas di Simpang Titipapan arah Martubung, korban dipepet beberapa unit sepeda motor berboncengan.
Mereka marah dengan korban karena knalpotnya bising, sehingga terjadi saling hardik.
"Saat itu rombongan beberapa unit sepeda motor (geng motor) ini mengeluarkan kata - kata kotor ke arah korban," kata Hadi.
Baca juga: Petaka Beli Jamu, Ibu Hamil Menjerit Lihat Suami Dihabisi Geng Motor, Anak Sempat Memohon : Jangan!
Lalu, korban membalas makian itu.
"Korban membalas dengan mengucapkan 'apa kau'. Kemudian korban langsung tancap gas ke arah ke Simpang Kantor," tuturnya.
Korban pun langsung memacu sepeda motornya sampai ke Simpang Kantor dan minum jamu.
Beberapa dari pelaku kemudian memanggil korban yang membonceng istri dan kedua anaknya saat menuju pulang ke rumahnya.
Sesampainya di Simpang Kantor, rombongan korban berhenti dan berniat untuk minum jamu.
Namun, saat itu komplotan geng motor melihat korban dan meneriakinya.

"Kelompok pelaku ini memutar balik arah ke Simpang Kantor arah ke Sei Mati. Beberapa dari pelaku memanggil korban," ucapnya.
Saat itu, korban dibonceng istrinya langsung berusaha meninggalkan lokasi dan menuju ke arah rumah mereka.
Hadi menambahkan, pada saat korban berada di simpang Sei Mati, para pelaku memaki korban sambil mengikuti.
"Tepat di depan gudang trado sebelum rel kereta api, korban dipepet para pelaku sehingga terjatuh bersama kedua anak dan istrinya," ujarnya.
Saat itulah para pelaku langsung menghabisi korban menggunakan senjata tajam yang telah dibawa oleh para pelaku.
"Korban sempat berlari, tapi tetap dikejar pelaku sampai korban terjatuh ke parit," katanya.
Setelah kejadian itu, para pelaku ini langsung melarikan diri.
"Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Delima, dan korban pun meninggal dunia," pungkas Hadi. (*)