Idul Fitri 2022
Kerawanan Kepadatan di Jalan Raya Puncak Bogor Diprediksi Terjadi Pasca Idul Fitri
Kerawanan akan kepadatan arus lalu lintas di Jalan Raya Puncak Bogor diprediksi akan terjadi pada momen pasca Lebaran Idul Fitri 2022.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, MEGAMENDUNG - Kerawanan akan kepadatan arus lalu lintas di Jalan Raya Puncak Bogor diprediksi akan terjadi pada momen pasca Lebaran Idul Fitri 2022.
"Seperti yang kita ketahui bersama, Puncak akan menjadi idola masyarakat untuk liburan sesudah Idul Fitri, jadi kerawanan mungkin ada di hari H sampai menjelang libur Idul Fitri selesai," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana kepada wartawan di Gadog, Puncak Bogor, Selasa (26/4/2022).
Berbagai persiapan pun sudah dilakukan jajarannya untuk mengantisipasi hal ini.
Mulai dari kesiapan CCTV, personel hingga koordinasi antara Polres Bogor dengan Polresta Bogor Kota dan Polres Cianjur.
Termasuk didirikannya 25 titik pospam, posyan dan pos terpadu di wilayah Kabupaten Bogor.
Lalu untuk rekayasa lalu lintas, kata Kapolda, akan diberlakukan tergantung situasi di lapangan.
"Kalau di Puncak itu dikenal ada oneway, mungkin akan kita lakukan apabila kepadatannya terlalu besar ya. Tapi itu jalan terakhir yang akan kita lakukan. Kalau arusnya masih bisa dikendalikan lancar, roda berputar mungkin rekayasa lantas tidak kita lakukan," kata Irjen Pol Suntana.
Kapolda mengimbau kepada masyarakat yang hendak melaksanakan mudik maupun berlibur untuk selalu menjaga kesehatan serta menyiapkan kendaraan yang akan digunakan.
Lalu tidak membawa beban yang berlebihan baik orang maupun barang, ikuti peraturan lalu lintas dan kalau kelelahan tidak usah terlalu memaksakan diri dan beristirahatlah di paspam, posyan, pos terpadu gabungan dengan TNI dan lain lain.
Serta manfaatkan pula pos pelayanan vaksinasi bagi masyarakat yang belum menjalani vaksinasi.
"Harapan saya semoga mudik tahun ini semua dapat melaksanakan mudik dengan aman, nyaman dan terhindar dari Covid-19," ungkap Irjen Pol Suntana.
