Info Kesehatan
Waspada Bahaya Hepatitis, Jika Anak Diare, Demam dan Tak Nafsu Makan, Segera Periksa ke Puskesmas
Piprim mengatakan gejala hepatitis akut bisa berupa perubahan warna urine menjadi gelap dan atau fesesnya pucat.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia ( IDAI) Piprim B Yanuarso menegaskan kasus hepatitis akut yang sudah menyebar di beberapa negara, termasuk Indonesia, belum diketahui penyebabnya.
Dia mengimbau agar masyarakat mengenali gejala penyakit tersebut untuk deteksi dini.
Piprim mengatakan gejala hepatitis akut bisa berupa perubahan warna urine menjadi gelap dan atau fesesnya pucat.
Pada tahap lebih lanjut bisa terdapat kuning pada mata dan pada kulitnya.
"Kemudian bisa terjadi gejala gatal, bisa disertai nyeri sendi, atau pegal-pegal, mual dan muntah atau nyeri perut. Kemudian anak merasa lesu, lelah, lemah dan kehilangan nafsu makan," kata Piprim dalam pernyataannya dikutip dari Youtube IDAI, Senin (9/5/2022).
Baca juga: Kasusnya Marak, Kenali Ini Ciri-ciri hingga Cara Mencegah Hepatitis Akut pada Anak
Kemudian lanjutnya gejala bisa juga disertai diare, serta gejala yang berat disertai dengan penurunan kesadaran dan juga kejang-kejang.
Pada pemeriksaan laboratorium, bisa didapatkan peningkatan hasil SGOT dan SGPT yang bisa mencapai lebih dari 500 unit/liter atau lebih dari 10 kali dari nilai normal.
"Kami mengimbau, langkah selanjutnya untuk masyarakat pertama agar tetap tenang, tidak panik namun tetap waspada dan hati-hati," ujar dia.
Untuk mencegah penularan infeksi, masyarakat harus rajin mencuci tangan pakai sabun atau dengan cairan disinfektan.
Meminum air bersih yang matang, makan makanan bersih dan matang sepenuhnya, membuang tinja atau popok sekali pakai pada tempatnya.
Gunakan alat makan sendiri-sendiri, memakai masker, dan menjaga jarak.
"Untuk deteksi dini, apabila menemukan anak-anak dengan gejala seperti mual, muntah, diare, nyeri perut, kuning pada mata, penurunan kesadaran, kejang, lesu dan demam tinggi, agar diperiksa di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat," kata Piprim.
Baca juga: Bisa Nular Lewat Pernapasan, Begini Cara Mencegah Hepatitis Akut pada Anak
Sementara itu Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban melalui Twitter @ProfesorZubairi menyampaikan bahwa kasus hepatitis akut tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid-19 atau long Covid.
"Hipotesis ini tidak didukung data, karena sebagian besar anak-anak yang terkena hepatitis misterius ini justru belum menerima vaksinasi Covid-19," ujarnya.
Zubairi menyampaikan kasus di Alabama, dari 9 anak-anak, tak satu pun dari mereka memiliki riwayat infeksi Covid-19, dan tidak menerima vaksin.