Kasus Pembunuhan di Subang
Update Kasus Subang Soal Temuan DNA di TKP, Kompolnas: Bisa Jadi Memang Bukan Pelaku Pembunuhan
Sudah 9 bulan berlalu, kasus pembunuhan ibu dan anak di subang belum juga menemukan titik terang.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
Ketiga, dan yang paling dasar, penyelidik biasa mencari jejak di Tempat Kejadian Perkara (TKP), yang mengarah pada pelaku. Entah sidik jari, Asam Deoksiribo Nukleat (DNA) yang didapat dari bagian tubuh atau pakaian pelaku, dan yang lain. Hasilnya pun NIHIL!
Padahal dari informasi, pelaku sempat mencuci bagian tubuhnya yang terkena darah di kamar mandi. Ini artinya, pelaku bisa mengaburkan semua jejak yang ada, bahkan jejak paling dasar sekalipun di TKP!

Keempat, penyelidik bisa menggunakan rekaman kamera pengawas alias CCTV di sekitar lokasi. Jika tidak ada, maka pencarian diperluas ke daerah terdekat dan mengarah ke TKP.
Tapi pada kasus ini, hasilnya kembali NIHIL! CCTV di lokasi tidak ada, dan CCTV lain tidak bisa mendeteksi pergerakan dengan detail karena kualitas alat dan berbagai hal.
Pakar kejahatan alias kriminolog Universitas Indonesia, Profesor Adrianus Meliala, mengungkapkan, bahwa pelaku kejahatan dalam pembunuhan ibu dan anak di Subang ini melakukannya dengan efisien.
Meski ia berada di TKP beberapa jam, sejak malam hingga menjelang pagi, tidak ada satu pun jejak yang berhasil terendus.
"Ia bisa jadi bukan siapa-siapa. Tapi faktanya, ia melakukan kejahatan ini dengan efisien!" ungkap Adrianus.