Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kekayaannya Makin Bertambah Selama Jadi Gubernur DKI Jakarta, Intip Sederet Harta Anies Baswedan

Saat itu, Anies Baswedan yang masih menjadi calon Gubernur DKI Jakarta memiliki harta kekayaan sebesar Rp 7.395.972.605.

Editor: khairunnisa
Instagram anies baswedan
Anies Baswedan dipasangkan dengan Andika Perkasa di Pilpres 2024 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir pada tahun ini.

Tepatnya pada 16 Oktober 2022, orang nomor satu di Jakarta itu akan mengakhiri masa jabatannya.

Anies Baswedan memimpin DKI Jakarta sejak dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 16 Oktober 2017.

Selama hampir lima tahun menjabat, Anies Baswedan termasuk gubernur yang rutin melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).

Tercatat, Anies Baswedan telah melaporkan harta kekayaannya sebanyak enam kali sejak masih menjadi calon gubernur.

Dalam laporan tersebut, ada kenaikan dalam harta kekayaan yang dimiliki mantan menteri pendidikan tersebut.

Dikutip dari elhkpn.kpk.go.id, Anies Baswedan pertama kali melaporkan harta kekayaannya pada 20 September 2016.

Saat itu, Anies Baswedan yang masih menjadi calon Gubernur DKI Jakarta memiliki harta kekayaan sebesar Rp 7.395.972.605.

Setelah dilantik menjadi gubernur, harta kekayaan Anies justru turun menjadi Rp 5.619.545.840.

Hal tersebut menurut laporan yang disampaikan pada 27 Desember 2018.

Baca juga: Ruhut Sitompul Santai Usai Dilaporkan Gara-gara Konten Meme Anies Baswedan: Saya Senang Tambah Beken

Kini, hampir lima tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, harta kekayaan Anies menjadi Rp 10.955.779.684.

Dengan demikian, ada kenaikan sekira Rp 5,3 miliar atau hampir dua kali lipat dari harta kekayaan pasca-pelantikan.

Bila dilihat dari rincian harta kekayaan, aset yang dimiliki pria 53 tahun memang mengalami penambahan.

Misalnya pada LHKPN per 2018, Anies hanya memiliki dua bidang tanah dan bangunan di Jakarta Selatan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didesak untuk menghentikan praktik swastanisasi air bersih di DKI Jakarta yang sudah berlangsung sejak 1997.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didesak untuk menghentikan praktik swastanisasi air bersih di DKI Jakarta yang sudah berlangsung sejak 1997. (THINKSTOCKS/KENZAZA via kompas.com)

Kini, Anies memiliki enam bidang tanah dan bangunan yang berada di Jakarta Selatan, Sleman, hingga Ponorogo.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved