Coba Habisi Najamuddin Lewat Dukun, Iqbal Asnan Lempar Telur Santet, Ga Mempan Akhirnya Pakai Pistol

Iqbal Asnan sempat bertemu dengan dukun yang direkomendasikan anak buahnya untuk menghabisi nyawa Najamuddin

Penulis: Uyun | Editor: Yudistira Wanne
kolase TribunnewsBogor.com dari TribunTimur
Coba habisi Najamuddin lewat dukun, Iqbal Asnan lempar telur santet, ga mempan akhirnya pakai pistol 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sebelum menembak mati Najamuddin Sewang, mantan Kasatpol PP Kota Makssar Iqbal Asnan ternyata sempat mencoba menyantet korban.

Hal itu lantaran Iqbal Asnan gelap mata tak terima jika Najamuddin Sewang mendekati istri sirinya, RCH.

Kecemburuan Iqbal Asnan itu, terungkap saat rekonstruksi pembunuhan honorer Dishub Najamuddin Sewang, berlangsung, Kamis (19/5/2022) siang.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari TribunTimur, konflik cinta segitiga bermula saat Iqbal Asnan mendapati Najamuddin Sewang berduaan dengan RCH.

Saat itu (sekitar pertengahan 2019) Satpol PP yang dikomandoi Iqbal rutin melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah warga, termasuk ke rumah RCH.

Namun ketika Iqbal Asnan hendak masuk ke rumah RCH, ia mendapati istri sirinya sedang berduaan dengan Najumuddin Sewang.

Najamuddin Sewang pun dilabrak oleh Iqbal Asnan.

"Apa kamu bikin di sini," tegas Iqbal ke Najamuddin.

Baca juga: Iqbal Asnan Cengengesan saat Rekonstruksi, Kejam Pas Suruh Eksekutor Habisi Najamuddin : Saya Bayar!

Setelah itu, Najamuddin Sewang pun pergi meninggalkan rumah Rachma usai ditegur Iqbal.

Iqbal yang menaruh curiga dan cemburu terhadap Najamuddin, pun menelpon kakak Najamuddin, Juni.

Dalam percakapan itu disebutkan, Iqbal meminta Juni memberi tahu adiknya Najamuddin, agar tidak membuat masalah.

"Juni, itu adikmu (Najamuddin) jangan bikin masalah, selalu cerita jelek saya hanya untuk mendekati Rachmawati. Seandainya bukan adikmu saya habisimi," ucap Iqbal melalui sambungan telepon.

Akan tetapi, Iqbal Asnan masih sering mendapati Najamuddin Sewang berduaan dengan RCH.

Hal itu pun membuat Iqbal Asnan makin murka.

FOLLOW:

Minta Bantuan Dukun

Kemudian, Iqbal Asnan memerintahkan anak buahnya, M Asri (tersangka) dan Sahabuddin personel Satpol PP untuk merekomendasikan dukun terhebat di wilayah Makassar.

Setelah itu, Iqbal Asnan bertemu dengan dukun yang direkomendasikan anak buahnya untuk menghabisi Najamuddin Sewang.

Dukun itu lantas memberikan telur yang sudah diberi ajian santet kepada Iqbal Asnan.

Baca juga: Jadi Tersangka Pembunuhan Najamuddin, Eks Kasatpol PP Semringah Depan Warga, Sempat Lambaikan Tangan

Oleh dukun tersebut, Iqbal Asnan diminta untuk melempatkan telur santet itu ke depan rumah Najamuddin Sewang.

Rupanya pelemparan telur santet itu tak dilakukan oleh Iqbal Asnan.

Mantan Kasatpol PP itu menyuruh kedua anak buahnya untuk melemparkan telur santet ke rumah Najamuddin Sewang yang berlokasi di perumahan Alauddin Mas Recidence, Jl Sultan Alauddin, Makassar.

Pantauan dalam rekonstruksi itu, keduanya bergantian melemparkan telur ke arah rumah Najamuddin.

Coba habisi Najamuddin lewat dukun, Iqbal Asnan lempar telur santet, ga mempan akhirnya pakai pistol
Coba habisi Najamuddin lewat dukun, Iqbal Asnan lempar telur santet, ga mempan akhirnya pakai pistol (kolase TribunnewsBogor.com dari TribunTimur)

Telur santet itu dibungkus kantong plastik dan botol aqua.

Pelemparan telur itu oleh polisi disebut sebagai aksi guna-guna atau santet.

Saat memperagakan adegan lempar telur, M Asri menggunakan baju tahanan, songkok hitam, celana pendek, dan sandal jepit.

M Asri memperagakannya di atas sepeda motor. Ia dibonceng oleh saksi, Sahabuddin.

Namun, percobaan untuk santet Najamuddin Sewang ini ternyata gagal total.

Hal itu pun membuat Iqbal Asnan makin gelap mata.

Baca juga: Kalau Bukan Adikmu, Saya Habisi Ancaman Kasatpol PP Iqbal Asnan 3 Tahun Lalu Akhirnya Terbukti

Cari Eksekutor Penembakan

Kemudian, Iqbal Asnan menguhubungi seorang anggota Brimob, Sulaiman untuk menghabisi nyawa Najamuddin Sewang.

Sebelumnya, Iqb terlebih dulu pun menceritakan masalah yang dialaminya ke Sulaiman.

"Ada masalahku ini, ada yang ganggu istriku. Dia sering datang di rumah istri saya di saat saya tidak ada dan juga sering merayu istri saya," ucap Iqbal Asnan ke Sulaiman dalam BAP polisi.

"Saya sudah pernah mengancam dia akan saya bunuh, akan tetapi dia tetap mendekati istri saya," sambungnya.

Sulaiman pun menimpali dengan bertanya kembali ke Iqbal Asnan.

Kisah cinta segitiga membuat Kasatpol PP Makassar bernama Iqbal Asnan nekat membunuh Najamudin Sewang
Kisah cinta segitiga membuat Kasatpol PP Makassar bernama Iqbal Asnan nekat membunuh Najamudin Sewang (kolase Tribun Timur)

"Jadi bagaimana mauta," kata Sulaiman BAP itu.

"Kamu mau saya suruh eksekusi?," tanya Iqbal Asnan kembali.

"Saya tidak berani, lihat darah saja saya tidak berani," jawab Sulaiman.

"Kalau begitu kamu cari orang yang berani, nanti saya bayar," sahut Iqbal Asnan kembali.

Disuruh seperti itu, Sulaiman (SL) lantas menghubungi temannya sesama onum polisi, Chaerul Aklam (CA).

Chaerul Aklam disuruh menjadi eksekutor penembakan terhadap Najamuddin Sewang.

Baca juga: Video Detik-detik Penangkapan Kasatpol PP, Wajah Kaget Iqbal Asnan Masih Sempat Minta Izin ke Polisi

Penembakan Najamuddin Sewang

Berdasarkan rekonstruksi yang digelar Polrestabes Makassar, CA menembak Najamuddin Sewang dari jarak tiga meter.

Fakta tersebut berdasarkan rekonstruksi kedua di lokasi penembakan di Jl Danau Tanjung Bunga, dekat Mesjid Cheng Hoo, Jumat (20/5/2022).

CA merupakan eksekutor yang menembakan pistol berisi peluru dengan jarak sekitar 3 meter dari korban saat mengendarai motor.

Setelah korban terkena tembakan dan terjatuh dari motornya, tersangka CA kemudian melaju motornya.

Setibanya di jembatan Tanggul Patompo atau sekitar 1 Km dari lokasi penembakan, tersangka CA membuang jaket ojek online Maxim yang dikenakannya ke kanal.

ekspresi Iqbal Asnan saat rekonstruksi pembunuhan Najamuddin disorot
ekspresi Iqbal Asnan saat rekonstruksi pembunuhan Najamuddin disorot (kolase TribunnewsBogor.com dari TribunTimur)

Setelah membunuh korban, tersangka CA kemudian kembali ke rumah kostnya yang berada di belakang Markas Brimob Pa'bareng-bareng. Namun lokasi rekontruksi Brimob Pa'bareng-bareng digantikan di markas Polsekta Tamalate.

Di situ, tersangka CA menyerahkan pistol ilegal dan motor yang disiapkan oleh tersangka SL.

Kemudian SL kembali menyerahkan uang bayaran yang telah disiapkan oleh Muhammad Iqbal Asnan.

Para eksekutor ini dijanjikan akan dibayar Rp 200 juta oleh Iqbal Asnan.

"Bayaran membunuh korban totalnya Rp 200 juta, namun dibayar secara berangsur. Tapi kedua tersangka SL dan CA baru menerima Rp 90 juta. Uang yang kita sita Rp 85 juta, sedangkan sisanya Rp 5 juta sudah habis digunakan tersangka.

Di luar uang Rp 90 juta, disiapkan uang Rp 20 juta untuk biaya operasional dengan membeli motor dan pistol melalui penjualan online," ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald T Simanjuntak. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved