Peringatan Hari Kebangkitan Nasional, 'Ayo Kita Bersama' Bangkit dari Pandemi

Memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-144, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar upacara yang dipimpin Wali Kota Bogor

Editor: Mohamad Rizki
Istimewa/Pemkot Bogor
Memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-144, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar upacara yang dipimpin Wali Kota Bogor, Bima Arya di Plaza Balai Kota Bogor, Jumat (20/5/2022) pagi. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-144, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar upacara yang dipimpin Wali Kota Bogor, Bima Arya di Plaza Balai Kota Bogor, Jumat (20/5/2022) pagi.

Turut hadir Wakil Wali Kota, Dedie A Rachim, Sekda, Syarifah Sofiah bersama unsur pimpinan Forkopimda Kota Bogor, diantaranya Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, Dandim 0606 Kota Bogor, Letkol Inf Ali Akhwan, perwakilan Denpom III/1 Bogor dan PNS di lingkungan Pemkot Bogor.

Dalam peringatan yang mengusung tema 'Ayo Bangkit Bersama'. Wali Kota Bogor, Bima Arya dihadapan para peserta upacara membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Johnny G. Plate.

“Tahun ini, kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-114. Pada tahun ini, 'Ayo Bangkit Bersama' menjadi tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional sebagai bentuk seruan agar kita bisa bangkit bersama dari pandemi Covid-19 yang sudah melanda dua tahun terakhir.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini hendaknya tidak hanya kita maknai sebagai seremonial saja.

Guna memahami esensi sejarah Kebangkitan Nasional, mari sejenak kita telaah sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional,” kata Bima Arya.

Pada tanggal 20 Mei 1948, Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia.

Di masa itu, terdapat ancaman perpecahan antar golongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa.

Sehingga, semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa.Boedi Oetomo adalah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan.

Didirikan oleh Dr. Sutomo beserta para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) pada tahun 1908; Boedi Oetomo lahir untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain.

Organisasi yang menyatukan pergerakan di Indonesia dari yang bersifat kedaerahan menjadi nasional dengan tujuan akhir kemerdekaan.

Tujuan didirikan Boedi Oetomo yang tercetus dalam kongres pertamanya ialah untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan.

Boedi Oetomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.

Kelahiran Boedi Oetomo mempelopori terciptanya organisasi pergerakan di masa selanjutnya seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia dan Muhammadiyah.“Kiranya, semangat Boedi Oetomo masih relevan untuk kita kontekstualisasikan pada kehidupan berbangsa saat ini.

Di tengah krisis pandemi Covid-19 dan konflik Ukraina-Rusia yang menyebabkan kondisi ekonomi global serta geopolitik menjadi tidak stabil, kita patut memaknai kebangkitan nasional sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat persatuan bangsa,” lanjut Bima Arya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved