Info Kesehatan

Jubir Kemenkes Sebut Cacar Monyet Bisa Sembuh Sendiri, Ini Gejala yang Dirasa Penderita

Kasus kematian bervariasi, tapi kurang dari 10 persen dari kasus yang dilaporkan, dan sebagian besar di antaranya adalah anak-anak.

Editor: Tsaniyah Faidah
Laman resmi WHO/CDC Public Health Image Library
Gambar orang yang terkena Monkeypox atau cacar monyet 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Mohammad Syahril mengungkapkan, penyakit monkeypox alias cacar monyet, biasanya bisa sembuh sendiri, dengan gejala yang berlangsung selama 14–21 hari.

Meski demikian, penyakit ini tetap perlu diwaspadai, terutama bagi anak-anak yang memiliki imunitas rendah.

"Sama seperti halnya virus-virus yang lain, monkeypox ini akan disembuh sendiri dengan kekuatan tubuh."

"Tapi masalahnya apabila dia berlanjut invasi dan erupsi, apabila pada orang dengan risiko tinggi, atau dengan pasti imunitas rendah."

"Maka itu bisa juga berefek ke yang lebih berat atau lebih lama penyembuhannya," kata Syahril saat konferensi pers virtual, Selasa (24/5/2022).

Baca juga: Penyakit Cacar Monyet atau monkeypox Dikaitkan dengan Perilaku LGBT, PBB Protes Keras

Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien, dan tingkat keparahan komplikasi.

Kasus kematian bervariasi, tapi kurang dari 10 persen dari kasus yang dilaporkan, dan sebagian besar di antaranya adalah anak-anak.

Secara umum, kelompok usia yang lebih muda tampaknya lebih rentan terhadap penyakit monkeypox.

Dirut RSPI Sulianti Suroso ini menyatakan, sampai saat ini di Indonesia belum ditemukan penyakit monkeypox.

"Dari seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, puskesmas, rumah sakit, maupun Dinas Kesehatan belum ada laporannya soal monkeypox," ungkapnya.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makan Telur dan Kecap Bisa Bikin Cacar Air Makin Parah? Simak Penjelasannya

Gejala

Dikutip dari laman Covid19.Kemkes.go.id, masa inkubasi (interval dari infeksi sampai timbulnya gejala) monkeypox biasanya 6-16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5–21 hari.

Gejala yang timbul diawali dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas.

Limfadenopati dapat dirasakan di leher, ketiak, atau selangkangan.

Dalam 1-3 hari setelah gejala awal atau fase prodromal, akan memasuki fase erupsi berupa munculnya ruam atau lesi pada kulit, biasanya dimulai dari wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved