Keselamatan Kerja Jadi Prioritas Utama, PPLI Dapat Apresiasi Kementerian Tenaga Kerja

Perusahaan pengolah limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) meraih penghargaan dari Kementerian Tenaga Kerj

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Yudistira Wanne
Dok PPLI
Perusahaan pengolah limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) meraih penghargaan dari Kementerian Tenaga Kerja karena serius memperhatikan keselamatan karyawannya dalam menjalankan pekerjaannya. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, KLAPAUNGGAL - Perusahaan pengolah limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) meraih penghargaan dari Kementerian Tenaga Kerja.

Penghargaan yang diraih PPLI tak terlepas dari keseriusan dalam memperhatikan keselamatan karyawannya dalam menjalankan pekerjaannya.

Penghargaan ini diberikan Kementerian Tenaga Kerja RI setelah menilai laporan yang disampaikan hingga Desember 2021, dan penghargaan ini merupakan kali ke lima diterima PPLI.

Demikian diungkapkan Manajer Kesehatan dan Keselamatan Kerja/ HSEQ PPLI Agus Kartiwan.

"Alhamdulillah, kita beberapa hari lalu mendapatkan informasi dari Kemenaker bahwa PPLI kembali meraih apresiasi dari pemerintah atas keseriusannya menjaga dan melindungi segenap karyawannya dalam bekerja, kami meraih penghargaan zero accident," ujarnya, Senin (30/5/2022).

Lanjut Agus, semua tidak terlepas dari penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat dalam menjalankan aktivitas pengolahan limbah B3 di PPLI.

"Penggunaan APD (alat pelindung diri) menjadi keharusan bagi setiap karyawan dengan spesifikasi APD sesuai divisinya masing-masing," terangnya.

Menurut Agus angka kecelakaan kerja di perusahaan pengolah Limbah B3 asal negeri sakura tersebut diakui zero accident alias nol persen.

"Semoga apresiasi ini tidak membuat kita menjadi lengah dan mengendur perhatiannya dalam hal keselamatan kerja," kata Agus.

Untuk tetap menjaga kesiapsiagaan dan kewaspadaan setiap pekerja, secara berkala diadakan simulasi K3.

"Penerapan keselamatan kerja menjadi prioritas kami. Alhamdulillah selama ini belum ada kejadian kecelakaan kerja berat, apalagi hingga menyebabkan fatality," ungkapnya.

Agus menuturkan, keselamatan kerja yang dinilai bukan semata-mata aktivitas di dalam perusahaan, namun juga dalam proses pengiriman limbah dari depo atau klien ke pengolahannya di Klapanunggal, Bogor.

Selain itu, dalam upaya mencegah hal yang tidak diinginkan, prosedur ketat juga diberlakukan bagi tamu yang akan berkunjung ke site PPLI dengan terlebih dahulu mengikuti safety induction serta pendampingan saat meninjau lapangan.

Menurut Agus, perusahan yang pernah peraih penghargaan CSR Award dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut pihaknya juga menyiapkan klinik dengan sejumlah tenaga medis.

"Keberadaan klinik ini agar penanganan masalah kecelakaan kerja dan kesehatan karyawan bisa terpantau lebih cepat dan dapat diminimalisir dampak yang lebih berat bila ada accident," paparnya.

Perusahaan asal Jepang ini memiliki lebih dari 600 karyawan.

"Seluruh karyawan juga di daftarkan dalam asuransi kecelakaan kerja sebagai bentuk antisipasi dan tanggungjawab perusahaan," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved