Nenek di Malang Sempat Titip Pesan ke Cucunya Sebelum Ditemukan Tewas di Dapur, Alasannya Misterius
Kuat dugaan sang nenek meninggal dunia karena dibunuh, sebab cucunya juga ikut jadi korban penganiayaan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang nenek berusia 70 tahun ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya.
Nenek bernama Wurlin (70) itu ditemukan di belakang rumahnya dalam kondisi tubuh telungkup dan tertutup bantal di dapur rumahnya.
Kuat dugaan sang nenek meninggal dunia karena dibunuh, sebab cucunya juga ikut jadi korban penganiayaan.
Namun hingga saat ini pelaku pembunuhan sang nenek masih misterius.
Tak hanya itu, rupanya sang nenek juga sempat menitip pesan kepada tetangga untuk cucunya, Ahmad Syaifuddin alias Udin (18).
Diketahui cucunya itu tinggal bersama dengan nenek tersebut di rumahnya, Dusun Manggisari, Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Pada pesan yang disampaikan kepada tetangganya tersebut, sang nenek meminta cucunya untuk segera pulang.
Namun yang membuat kasus ini makin misterius, polisi masih merahasiakan alasan kenapa Wurlin mencari keberadaan Udin dan memintanya untuk pulang.
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (8/6/2022), Nenek Wurlin pertama kali ditemukan meninggal dunia di rumahnya pada Selasa (7/6/2022) pagi.
Sementara sang cucu ditemukan di belakang rumah dalam kondisi terluka di bagian perut dan leher.
Baca juga: Ajakan Menikah Ditolak Janda, Perjaka Tua Nekat Bunuh Anak Sang Pacar yang Masih Berusia 5 Tahun
Baca juga: Pengakuan Pria yang Setubuhi dan Bunuh Adik Ipar : Saya Lebih Sayang Sama Adiknya Daripada Kakaknya
"Fakta ini kami dapatkan dari keterangan saksi yang juga merupakan tetangga korban," ungkap Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Malang, AKBP Ferli Hidayat dilansir dari Kompas.com, Rabu (8/6/2022).
Ferli menyebut, ada beberapa alasan kenapa Wurlin mencari keberadaan Udin dan memintanya untuk pulang.
Namun, Ferli belum menyebutkan alasan itu karena terkait dengan materi penyelidikan.
"Ada beberapa alasan menurut penyampaian salah satu saksi yang dititipi pesan itu. Tapi belum bisa kami sampaikan, karena hal ini menjadi materi dalam proses pengungkapan kasus," katanya.
Kini, proses pengungkapan terduga pelaku penganiayaan dan pembunuhan itu masih menunggu saksi kunci, yakni Udin yang saat ini sedang menjalani proses perawatan medis di rumah sakit.
"Udin masih menjalani perawatan medis di rumah sakit. Menurut dokter, sudah menjalani operasi," jelasnya.

Ferli juga mengungkap fakta lain bahwa selama tinggal bersama, nenek dan cucu tersebut kerap terdengar terlibat percekcokan.
"Percekcokannya terkait apa? Yang pasti informasi ini perlu kami lakukan pendalaman terus," jelasnya.
Polisi Identifikasi Terduga Pembunuh
Kepolisian Resor (Polres) Malang, Jawa Timur, telah mengidentifikasi terduga pelaku pembunuhan kepada Nenek Wurlin.
Baca juga: 4 Tahun Disembunyikan, Aksi Sekeluarga Bunuh Sopir Rental Terkuak, Nenek yang Almarhum Ikut Berperan
Baca juga: Duel Berujung Maut, Pelaku Pamit Sambil Bawa Beras ke Istri usai Bunuh Temannya: Mau Pergi Jauh
Namun, masih dibutuhkan pendalaman.
Selain nenek Wurlin, cucu yang tinggal bersamanya, Ahmad Syaifuddin alias Udin (18), juga menjadi sasaran penganiayaan.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Malang, AKP Donny K. Bara'langi membenarkan bahwa pihaknya telah mendapat titik terang terkait terduga pelaku pembunuhan itu.
"Sudah ada titik terang. Tapi masih perlu kita dalami lagi," ungkapnya.
Donny memastikan, peristiwa itu adalah tindak penganiayaan dan pembunuhan, bukan tindak pencurian dan perampokan.

Sebab, tidak ada barang berharga yang hilang dari lokasi kejadian.
"Sebab, barang-barang berharga yang ada di rumah tidak hilang," jelasnya.
Saat ini, pihaknya telah memeriksa tujuh orang saksi, meliputi tetangga korban tiga orang, tetangga yang masih punya hubungan keluarga dua orang, dan satu orang saksi penolong pertama.
"Barang bukti yang kami sita di antaranya ponsel korban dan pisau yang diduga milik pelaku," tuturnya.
"Luka-luka korban masih kita dalami. Bagian mana saja dan berapa kedalamannya," imbuhnya.
Baca juga: Kasus Istri Sah Bunuh Pelakor, Pakar Psikolog: Dikhianati Itu Menyakitkan Luar Biasa Bagi Pelaku
Baca juga: Terungkap Motif 2 Oknum Polisi Bunuh Najamuddin Sewang, Bukan Pembunuh Bayaran
Salah satu tetangga, Suwoto mengaku tidak mendengar sesuatu yang mencurigakan atas peristiwa tersebut.
Begitu juga tidak terdengar adanya pertengkaran di rumah yang dihuni sehari-hari oleh dua orang nenek dan cucu itu.
"Tadi pagi sepi. Tidak ada keributan, tiba-tiba ada yang meninggal. Yang cucunya sudah dibawa ke rumah sakit. Neneknya dibawa ke kamar mayat RSSA Malang," kata Suwoto.