Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pesta LGBT di Bogor

Pesta LGBT Pakai Seragam Sekolah Gagal, Penjaga Vila di Puncak Polos : Kata Polisi Jeruk Makan Jeruk

Geger informasi komunitas Jajaka Indonesia agar menggelar pesta gay di sebuah vila di Puncak, Kabupaten Bogor.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
Tribunnews.com/Ist
ILUSTRASI / Rencana pesta gay yang digelar sebuah komunitas mengatasnamakan Jajaka Indonesia batal digelar di vila di Puncak, Kabupaten Bogor. 

Vila itu dipesan untuk menggelar acara family gatheing bulan Maret 2022.

"rekan-rekannya karantina positif Covid-19, jadi dibatalkan, pindah tanggal 18-19 Juni 2022," kata Ita.

Ita bercerita, ia dibertahu warga bahwa penyewa vilanya diduga adalah penyuka sesama jenis.

Saat itu Ita justru belum mengerti soal LGBT.

Stiker tanda Lesby Gas Besex and Transgender (LGBT) tersebar di setiap tiang di pendestrian Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah, Kota Bogor.
Stiker tanda Lesby Gas Besex and Transgender (LGBT) tersebar di setiap tiang di pendestrian Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah, Kota Bogor. (TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya)

"Saya kira artinya lagi bete. Karena ketika tulisan itu kecil dan memang sata tidak tahu apa itu LGBT," kata Ita.

Penyewa vila pun berupaya meyakinkan Ita dengan menunjukan surat izin acara dari Polisi.

Menurut Ita, dalam surat tertera tamu undangan mencapai 300 lebih.

Sedangkan penyewa vila di Puncak mengatakan tamu yang hadir hanya 100 orang.

"Awalnya bilang 40 orang. Cuma saya baru tahu undangannya disebar lewat WhatsApp soal acara Back to School," terang Ita.

Malahan menuurut Ita, acara itu juga dikemas dengan dress code baju seragam sekolah SMP bagi para undangannya.

Ita Rosita tak mau tinggal diam begitu saja setelah menerima informasi soal pesta gay di Puncak.

Ia kemudian mengkonfirmasi pada penyewa vila.

Namun menurutnya, penyewa vila di Puncak berdalih acara yang digelar terkait LGBT dan edukasi HIV/AIDS.

Tak mau dikelabui, Ita dan suami berkukuh membatalkan pemesanan vila tersebut.

"Saya ngotot dibatalkan, sedangkan pihak Jajaka Indonesia ngotot juga gak mau dibatalkan, tapi akhirnya batal kan saya balikin lagi uang DP-nya," kata Ita.

Sejak ramainya informasi rencana pesta gay di Puncak, banyak Polisi yang mendatangi vila Ita.

Oleh Polisi Ita pun diberi edukasi mengenai LGBT.

"Saya bilang LGBT itu apa? Semua pada ketawa kata polisi jeruk makan jeruk," kata Ita.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved