Mesin Ajaib Ada di Kota Bogor, Botol Plastik Bekas Kini Bisa Jadi Pulsa

Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Lingkungan Hidup berkolaborasi dengan Indosat menggulirkan program sampah jadi pulsa.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Peluncuran Program Sampah Botol Plastik jadi Pulsa di Mall BTM, Jumat (24/6/2022). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Lingkungan Hidup berkolaborasi dengan Indosat menggulirkan program sampah jadi pulsa.

Sampah yang ditukar dengan pulsa gratis ini berupa sampah botol plastik bekas yang dimasukan ke dalam satu mesin.

Penukaran sampah dapat dilakukan pada mesin yang tersedia di Mal BTM Bogor. Penukaran botol plastik pertama menjadi pulsa Indosat Ooredoo Hutchison senilai Rp10.000 dan selanjutnya senilai Rp56 setiap botol.

Sampah plastik yang dihasilkan dari penukaran dengan pulsa nantinya akan diolah oleh UMKM menjadi sebuah produk komersial, seperti tas, bantal, hingga sepatu.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, program ini bisa memanjakan masyarakat Kota Bogor terutama anak muda Kota Bogor.

"Kita berkolaborasi dengan indosat untuk membangun kebiasan baru. Ada insentif bagi warga terutama anak muda dimana menukarkan botol plastik menjadi pulsa," kata Bima Arya saat dijumpai TribunnewsBogor.com di BTM, Jumat (24/6/2022) sore.

Menurut Bima Arya, tukar botol plastik ini turut membereskan masalah sampah di Kota Bogor.

Bahkan, tambah Bima Arya, tukar botol ini sesuatu yang efisien karena diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Bogor.

"Artinya apa, dari hulunya, plastiknya bisa ditarik dikumpulkan lebih efisien. Nanti oleh plastik pay botol plastik ini diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan dikembangkan disini. Jadi, dari masalah menjadi berkah, dari sampah plastik menjadi pulsa," tambah Bima Arya.

Bima Arya pun berharap, program ini kedepannya akan segera di duplikasi jika berhasil.

"Dan kita berharap ini akan di duplikasi ketika ini berhasil. Untuk tahap awal tentu kita minta kerjasamanya dengan indosat dan BTM untum menempatkan petugas disini sebagai alat bantu sosialisasi," jelas Bima Arya.

"Agar warga bisa paham bagaimana caranya disini. Tapi, lama lama sudah terbiasa warga akan bisa sendiri," imbuh Bima Arya.

CEO Plastik Pay Suhendra Setiadi mengatakan, dari botol plastik yang ditukarkan ini, nantinya kembali diolah menjadi barang yang bermanfaat.

"Nanti dari 15 botol yang dikumpulkan akan diubah menjadi produk yang diolah oleh UMKM menjadi tas. Jadi, nanti produk yanh dihasilkan 99 % berbahan daur ulang botol plastik," kata Suhendra.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved