Rayuan Maut Satpam Bikin Siswi SMP Terpedaya, Kamar Hotel Jadi Saksi Pelampiasan Hasrat
Seorang satpam tega berbuat asusila kepada siswi SMP dan dilakukan disebuah hotel kawasan Blitar, Jawa Timur.
Penulis: yudistirawanne | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang petugas keamanan atau satpam di Ponggok, Blitar, Jawa Timur tak menjalankan prinsip menjaga dan melindungi.
Bukannya mencegah aksi kejahatan, seorang satpam berinisal PS (36) justru menjadi pelaku kejahatan itu sendiri.
Ya, seorang satpam itu tega berbuat jahat kepada gadis di bawah umur.
PS tega merudapaksa gadis yang diketahui masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Baca juga: Kesepian Ditinggal Istri, Satpam Sekolah Ajak Siswi SMP Ngamar di Hotel, Korban Dicekoki Video Syur
Kronologi
Atas kejadaian yang menimpa gadis di bawah umur tersebut, polisi langsung bergerak cepat.
Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono membenarkan terkait perbuatan asusila yang dilakukan oleh satpam.
Lebih lanjut, AKBP Argowiyono mengatakan, siswi SMP itu termakan bujuk rayu si satpam yang mengiming-imingi sejumlah uang.
Usai memperdaya korban melalui kata-kata, pelaku langsung mengajak siswi SMP tersebut ke sebuah hotel.
"Pelaku dan korban melakukannya di sebuah hotel di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar," ucapnya.
"Kejadiannya 31 Mei 2022 di sebuah hotel di Kecamatan Nglegok dan kasusnya diketahui keluarga korban pada 7 Juni 2022," sambungnya,
"Pelaku merupakan satpam di tempat sekolah korban," kata AKBP Argowiyono.
Baca juga: Diduga Kelelahan, Satpam Ini Tak Bergeming Meski Berbagai Cara Telah Dilakukan Temannya
Tante korban curiga
Sementara itu, AKBP Argowiyono menjelaskan bahwa terungkapnya kasus rudapaksa yang melibatkan satpam dengan siswi SMP bermula dari kekhawatiran tante korban.
Pada saat itu, kata AKBP Argowiyono, tante korban was-was lantaran keponakannya tak kunjung pulang.
Siswi SMP itu bahkan tak pulang semalaman.
Kebetulan korban, anak di bawah umur itu, tinggal bersama tantenya. Sedangkan, orang tua korban sudah berpisah.
Setibanya di rumah, sang tante yang masih menyimpan perasaan mengganjal langsung mengambil tindakan.
Baca juga: Bak Film Laga, Satpam Bank BJB Berani Lawan Perampok, Pakai Cara Cerdik saat Ditodong Airsoft Gun
Tante korban memeriksa ponsel korban dan mengetahui ada pesan WhatsApp (WA) antara korban dan pelaku.
Isi pesan WA itu, pelaku mengajak korban menginap di hotel.
Tante korban langsung memberitahukan masalah itu ke ibu korban.
Lalu, ibu korban menemui korban dan menanyai korban soal isi pesan WA antara korban dan pelaku.
Korban akhirnya mengaku sudah melakukan hubungan badan dengan pelaku.
"Keluarganya mencari tahu dan ternyata korban bersama pelaku."
"Setelah didesak korban mengaku sudah berbuat asusila dengan pelaku di hotel."
"Lalu, keluarga melapor ke Polres Blitar Kota," ujar Argo.
Baca juga: Terbongkar Ini Penyebab Dugaan Model Hot Novi Amelia Loncat Lantai 8 Apartemen, Satpam Sempat Teriak
Berawal dari sering bertemu
Kasus tak terpuji yang melibatkan satpam dan siswi SMP berawal dari saling sapa.
Keduanya kerap bertemu di tempat yang sama yakni sebuah sekolah.
Karena sudah kenal, korban sering nongkrong di pos satpam sekolah tempat pelaku bekerja.
"Korban sering curhat dengan pelaku."
"Hal itu dimanfaatkan pelaku untuk membujuk rayu korban berbuat asusila."
"Setelah berbuat asusila, pelaku memberikan uang Rp 300 ribu kepada korban," katanya.
Pelaku, PS, mengaku baru sekali berbuat asusila dengan korban.
Ia dekat dengan korban karena korban sering nongkrong di pos satpam.
Korban juga sering curhat dengan pelaku setelah putus dengan pacarnya.
"Dia (korban) sering nongkrong di pos satpam," katanya.
Pelaku tergoda berbuat asusila dengan korban karena ingin melampiaskan nafsunya.
Nafsu birahi tak terbendung
PS tega berbuat asusila dengan siswi SMP karena sudah tak mampu menahan nafsu.
Nafsu tak terbendung satpam tersebut tak terlepas dari sang istri yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di luar negeri.
"Setelah dekat sekitar dua minggu, saya timbul hasrat dengan korban."
"Karena, sudah dua tahun ini, istri saya kerja di luar negeri," ujarnya.(*)
