Semprot Ucapan Hotman Paris, Ketua KNPI Desak Bos Holywings Ditangkap : Minta Maaf Aja Gak Cukup!

Menurut Ketua KNPI Haris Pertama, penutupan gerai saja tidak cukup, para pemilik dan bos Holywings pun harus ditangkap, tak terkecuali Hotman Paris

Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
kolase Instagram hotmanparisofficial/holywings
ketua KNPI skakmat ucapan Hotman Paris dan desak polisi tangkap bos Holywings 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tak cuma di Jakarta, 36 gerai Holywings yang tersebar di seluruh Indonesia ditutup secara serentak.

Menurut Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia ( KNPI) Haris Pertama, penutupan gerai saja tidak cukup.

Ia mendesak polisi untuk menangkap para pemilik dan bos Holywings, tak terkecuali Hotman Paris.

Menurut Ketua KNPI, aksi Holywings yang promosi minuman keras catut nama Muhammad dan Maria itu sudah merupakan penistaan agama.

Seperti diketahui, Hotman Paris merupakan pemilik saham terbesar di Holywings.

Saat seluruh gerai Holywings ditutup, Hotman Paris mengaku memikirkan nasib karyawannya.

Pengacara terkenal itu meminta agar pemerintah memikirkan kembali penutupan Holywings.

Pasalnya, ada 3.000 karyawan yang terancam akan jadi pengangguran usai Holywings ditutup.

Baca juga: Kesal Hotman Paris dan Holywings Diobok-obok, Nikita Mirzani Tantang Razman Arif : Kasusin Dong !

Lanjut Hotman Paris, dari total 3.000 karyawan tersebut, 2.850 di antaranya beragama Islam.

"Holywing punya pegawai kurang lebih 3.000 orang yang terdiri dari 2.850 orang beragama Islam," ucap Hotman Paris kepada Tribunnews.

Mengetahui hal itu, ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama men-skakmat ucapan Hotman Paris.

Dalam akun Twitter pribadinya, Haris Pertama menyinggung sikap bos Holywings untuk membiarkan karyawan bergama Islam lakukan penistaan agama.

ketua KNPI skakmat ucapan Hotman Paris soal penutupan Holywings
ketua KNPI skakmat ucapan Hotman Paris soal penutupan Holywings (Twitter @harrispratama)

Kasus promo minumas keras gratis untuk orang bernama Muhammad dan Maria pun diungkit kembali oleh Haris Pertama.

"Terus kalau beragama Islam, harusnya para karyawan tidak membiarkan penistaan dan pelecehan terhadap nama suci Muhammad digandengkan dengan miras (khamar)," tulis Haris Pertama.

Setelah itu, Haris Pertama 'menyemprot' para bos dan pemilik Holywings, tak terkecuali Hotman Paris.

Baca juga: Hotman Paris Diduga Rugi Banyak Usai Holywings Ditutup, Razman Arif : Terima Kasih Anies Baswedan

Menurut ketua KNPI, para bos Holywings ini sudah menistakan nama suci Nabi Muhammad.

"Kalian hina, kalian lecehkan, kalian nistakan, kalian sandingkan nama suci Muhammad dengan sebuah miras.

Muhammad adalah nama nabi Umat Islam. Muhammad adalah manusia yang sangat diintai oleh umat islam," tegas Haris Pertama.

Maka dari itu, Haris Pertama mendesak kepolisian untuk menjerat para pemilik Holywings, tak terkecuali Hotman Paris selaku pemilik saham.

Ketua KNPI juga mendesak agar bos Holywings dijerat pasal berlapis.

ketua KNPI skakmat ucapan Hotman Paris dan desak polisi tangkap bos Holywings
ketua KNPI skakmat ucapan Hotman Paris dan desak polisi tangkap bos Holywings (kolase Instagram hotmanparisofficial/holywings)

Menurut Haris Pertama, itu dilakukan untuk efek jera agar tidak lagi melakukan hal serupa.

"Haris menginginkan pemilik usaha Holywings dijerat pasal pidana berlapis atas kekisruhan iklan promosi yang mengandung unsur pidana penistaan agama.

Agar ada efek jera kepada siapapun yang memperolok agama dan kepercayaan orang lain," tegasnya.

Baca juga: Tanam Saham di Holywings, Nikita Mirzani dan Hotman Paris Merana Rugi Banyak Usai Bar Ditutup

Sebelumnya, Hotman Paris sempat meminta maaf atas kasus penisataan agama yang menyeret Holywings.

Permintaan maaf Hotman Paris ini disampaikan saat sang pengacara berkunjung ke rumah ketua MUI, KH Cholil Nafis.

"Halo saya Hotman Paris selaku salah satu pemegang saham di Holywings datang bersilaturahmi ke rumah Bapak Kiai Cholil Nafis selaku Ketua MUI dan juga Rais Suriah dari PBNU,

atas kesalahan yang dilakukan oleh staf Holywings yang telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat dan di medsos dan menimbulkan ketersinggungan umat Islam," kata Hotman seperti dikutip Senin, (27/6/2022).

Hotman Paris minta maaf langsung ke Ketua MUI atas kasus promo miras Holywings yang bikin geger satu Indonesia. Permintaan maaf Hotman Paris itu diterima baik oleh Ketua MUI KH Cholil Nafis
Hotman Paris minta maaf langsung ke Ketua MUI atas kasus promo miras Holywings yang bikin geger satu Indonesia. Permintaan maaf Hotman Paris itu diterima baik oleh Ketua MUI KH Cholil Nafis (kolase Instagram)

Akan tetapi, ditegaskan Haris Pertama, permintaan maaf saja tidak cukup.

"Permohonan Maaf saja TIDAK CUKUP Bagi PENISTA AGAMA.

Tidak ada maaf untuk kalian para pemilik Holywings," pungkasnya.

Wagub DKI Cari Solusi Nasib Karyawan Holywings

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria alias Ariza berjanji mencari solusi terbaik untuk ribuan karyawan Holywings yang terkena PHK.

PHK ini akibat dicabutnya izin 12 outlet Holywings di DKI Jakarta.

Baca juga: Syarat Holywings Jika Ingin Buka Kembali Gerainya, Anak Buah Anies Baswedan Singgung soal Izin

Penutupan outlet Holywings di Jakarta ini membuat 3.000 orang terdampak.

Dipastikan 3000 orang ini kehilangan pekerjaan.

Ahmad Riza Patria alias Ariza mengaku akan mencari solusi bagi ribuan karyawan Holywings yang kehilangan pekerjaan ini.

"Tentu ini menjadi perhatian kami semua. Itulah sebabnya kami berterima kasih kepada semua yang membantu Pemprov," kata Ariza di Balaikota, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (28/6/2022).

Ahmad Riza Patria mengaku berterima kasih kepada semua pihak yang membantu Pemprov DKI dengan membuka usaha dan dapat menghadirkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang menghadirkan lapangan pekerjaan," ungkapnya.

Namun kata dia diharapkan semua pihak mengikuti aturan dan ketentuan yang ada.

"Sekarang kan yang menjadi korban keluarga sendiri. Masyarakat yang sudah bekerja akhirnya menjadi korban," tuturnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved