Info Kesehatan
Sering Sakit Kepala? Waspada Bisa Jadi Pertanda Tumor Otak, Simak Gejalanya Menurut Dokter
tak jarang pula sakit kepala terasa begitu parah dan berlarut-larut, sehingga perlu mendapat penanganan serius dari dokter.
Dokter Spesialis Saraf, Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Sheila Agustini Sp.S menjelaskan, selain sakit kepala, dapat muncul keluhan-keluhan lain yang dirasakan penderita tumor otak.

“Seperti rasa mual atau muntah yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, masalah penglihatan atau pendengaran, gangguan memori atau kesulitan berpikir jernih, terjadi perubahan kepribadian atau perilaku, bahkan timbul kejang pada seseorang yang tidak pernah kejang,” jelas dr. Sheila.
Tumor otak merupakan pertumbuhan abnormal sel di otak yang dapat berasal dari otak itu sendiri atau penyebaran dari kanker di bagian tubuh lain yang disebut sebagai tumor otak metastasis.
Tumor otak ada yang bersifat jinak, dan beberapa tumor otak bersifat kanker (ganas).
Tumor otak dapat mengganggu sistem saraf.
Berkenaan dengan seberapa cepatnya tumor otak tumbuh bisa sangat bervariasi karena dipengaruhi oleh pertumbuhan tumor dan lokasi tumor tersebut.
Baca juga: Kenali Penyebab Sakit Kepala dan Nyeri Leher, Waspada Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya !
Teknologi canggih dan komprehensif dalam penanganan tumor otak
Perlu diketahui, penanganan sakit kepala akibat tumor otak dengan mengonsumsi obat-obatan seperti ibuprofen dan paracetamol hanya dapat mengurangi rasa sakit yang dialami tanpa benar-benar menghilangkan rasa sakitnya.
Kabar baiknya, terus berkembangnya teknologi di dunia bedah saraf pun menghadirkan berbagai layanan yang dapat memaksimalkan keselamatan pasien dan tentunya hasil pengobatan yang lebih baik.
Mayapada Hospital terus mengembangkan layanan bedah saraf termasuk dengan adanya Neuronavigasi Intraoperative yang canggih serta tindakan “Awake Brain Surgery” atau operasi otak terjaga dimana pasien dalam posisi sadar dan terjaga dengan menggunakan mikroskop bedah canggih “robotic visualization system” berstandar internasional Kinevo 900.
Dengan adanya mikroskop “robotic visualization system” dan Neuronavigasi Intraoperative, dokter spesialis bedah saraf beserta tim dokter dapat melakukan tindakan operasi secara minimal invasif dan lebih akurat untuk daerah-daerah otak yang terletak di area yang dalam dan sulit untuk dijangkau, sehingga akan menurunkan risiko dan memaksimalkan pengambilan jaringan tumor.
Jika tumor berada di area otak yang dapat menimbulkan kejang atau dekat bagian otak yang mengontrol penglihatan, gerakan, atau bicara, awake brain surgery merupakan pilihan terapi tumor otak di area elokuen (penting) tersebut.
Selama tindakan operasi, dokter akan mengajukan pertanyaan dan memantau aktivitas di otak saat pasien merespons.
“Seorang gitaris yang memiliki tumor otak di area yang mengganggu aktivitas motorik halusnya, tetap bermain gitar saat dioperasi agar kami dapat melihat dan memonitor area otak yang bisa dipertahankan karena fungsi otak yang terkena tumor masih baik sehingga saat sembuh dia tetap bisa berkarya,” ujar dr. Zainy Hamzah, Sp.BS, Dokter Spesialis Bedah Saraf, Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
Selain peralatan canggih dan keahlian dokter dalam melakukan diagnosis hingga tindakan pembedahan, tentunya kolaborasi dokter dari berbagai disiplin ilmu spesialisasi juga ikut berperan.