Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Takut Pelegalan Ganja Dijadikan Akal-akalan, Ketua MUI Kabupaten Bogor Minta Hal Ini

Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH Mukri Aji meminta pelegalan ganja medis dikaji sedetail mungkin.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Mohamad Afkar Sarvika
Ketua MUI Kabupaten Bogor KH Mukri Adji meminta agar pelegalan ganja medis dikaji ulang. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, minta pelegalan ganja untuk medis itu harus betul-betul di kaji.

Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH Mukri Aji mengatakan, jika ganja mulai dilegalkan walaupun awalnya untuk medis, dirinya khawatir akan kebablasan nantinya.

"Ketika dilonggarkan nanti akal-akalan aja tuh, untuk obat lah untuk apa lah, ini dahsyat ini, hati-hati," ujarnya saat dihubungi TrihunnewsBogor.com, Kamis (7/7/2022).

Baca juga: Ketua Dewan Pengawas LPPOM MUI Tanggapi Soal Ganja Medis yang Viral di Media Sosial

Dalam pengkajiannya nanti, kata KH Mukri Aji, tidak boleh dilakukan secara asal-asalan, karena akan berdampak untuk generasi penerus bangsa ini kedepan.

Karena menurutnya, narkotika jenis ganja ini haram hukumnya dan dilarang dalam perspektif hukum islam.

"Yang jelas khamer atau minuman keras termasuk ganja, termasuk narkoba itu haram dan dilarang," tegasnya.

Lebih lanjut, KH Mukri Aji mengatakan, sebisa mungkin untuk mencari alternatif lain untuk pengobatan selain ganja.

"Sedapat mungkin apapun sesuai kaidah islam apabila mentok tidak ada obat lain ada solusi lain, tapi jangan kemudian melegalkan itu bahaya sekali," terangnya.

Baca juga: Mahkamah Konstitusi Angkat Bicara Terkait Kisah Ibu Santi yang Ajukan Gugatan soal Ganja Medis

Terakhir, Kata KH Mukri Aji, jika di lakukan kajian, sebaiknya dilakukan secara bersama, baik dari sisi kedokteran dan juga sisi ulama.

Agar kajian yang dilakukan betul-betul konferensif.

"Harus jelas di analisis oleh para ahli fikih, hukum islam, ahli kedokteran, sosiologi, tapi duduk bersama, jangan terpisah-pisah, kita jangan sampai dipecah belah oleh ganja ini," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved