Cerita Satpam Soal Penggantian Decoder CCTV Usai Tragedi di Rumah Irjen Ferdy Sambo: Saya Gak Berani
Penggantian decoder CCTV di sekitar rumah dinas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo usai tragedi maut menuai sorotan.
Penulis: Damanhuri | Editor: Soewidia Henaldi
Jafar mengungkapkan, penyidik sempat meminta izin sebelum mengganti dekoder CCTV.
Namun, Jafar mengaku tak berani masuk ke dalam lantaran sedang ramai.
"Iya ngomong, saya yang lagi jaga. Cuma kan orang lagi banyak, kita nggak berani ke dalam juga," ujarnya.
Kejanggalan Kasus Kematian Brigadir J
Insiden baku tembak yang terjadi di rumah dinas Kadis Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menyisakan sejumlah kejanggalan.
Salah satunya, mayat Brigadir J dikabarkan tak diangkut menggunakan ambulans dari TKP penembakan.
Ketua RT Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Mayjen (Purn) Seno Sukarto menuturkan tidak melihat adanya ambulans datang saat penembakan terjadi.
Petugas keamanan yang bertugas saat kejadian juga disebut Seno tidak mendapati adanya ambulans, sehingga mereka tak mengetahui bagaimana proses evakuasi jenazah Brigadir J.
Saat kejadian Seno pun tidak mendapat informasi dari anggota yang datang ke lokasi kejadian, dia justru baru mengetahui adanya penembakan di rumah Ferdy Sambo setelah kasus mencuat.
Sementara itu, Karopenmas Divisi Humas Brigjen Ahmad Ramadhan tidak memberi jawaban pasti terkait proses evakuasi jenazah Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J usai baku tembak di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022).
Menurutnya, ambulans diperuntukkan untuk membawa orang sakit.
"Ya ambulance kan mobil orang sakit, ini kan jenazah. Nanti kita sampaikan ya. Sama seperti yang dijelaskan Pak Kapolres saja ya," kata Ramadhan di kantor BNN, Kamis (14/7/2022).
Sementara terkait pernyataan pihak keluarga Brigadir J yang menyebut bahwa ada tiga handphone diduga diretas, Ramadhan tidak mau banyak memberi keterangan.
"Yang tiga itu kan nanti kita tanyakan," ujar Ramadhan sambil berlalu meninggalkan wartawan melansir Tribun Jakarta.
Sementara itu, kejangagalan juga diungkap anggota DPR RI TB Hasanuddin.