Pacu Minat Baca Masyarakat, Desy Ratnasari Sebut Manusia Berdaya Tak Terbatas Pada Usia

Anggota Komisi X DPR RI, Desy Ratnasari hadir dalam kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat.

Editor: Yudistira Wanne
Istimewa
Kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) yang digelar di Universitas Nusa Petra, Kabupaten Sukabumi, Rabu, (20/7/2022). 

“Oleh karena itu, saya mengajak kepada seluruh perguruan tinggi agar turut andil dalam mengatasi kekurangan terbitan buku ini,” pesan Syarif Bando.

Dia menambahkan, pengetahuan tidak hanya didapatkan di bangku kuliah dengan memenuhi satuan kredit semester (SKS).

Mahasiswa, harus mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya dari perpustakaan.

“Saya yakin perguruan tinggi sanggup menghasilkan lulusan yang berliterasi tinggi yang mampu menghasilkan barang dan jasa sekaligus menciptakan lapangan kerja baru,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri, mengakui daerahnya membutuhkan tempat memenuhi kebutuhan masyarakat, terkait literasi dan melakukan kegiatan membaca.

Terlebih literasi dan membaca memiliki peran penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami siap menerima bantuan dana alokasi khusus untuk membuat kantor perpustakaan yang representatif. Lahan pun kami sudah siapkan, termasuk detail engineering design-nya atau DED,” urainya.

Kebutuhan gedung layanan perpustakaan menjadi kebutuhan mengingat Sukabumi merupakan kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali, setelah Banyuwangi.

Jumlah penduduknya cukup banyak, 2,7 juta jiwa tersebar di 47 kecamatan.

Ikhtiar menggelorakan semangat membaca demi kecerdasan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sukabumi juga disuarakan Bunda Literasi Kabupaten Sukabumi, Yani Jatnika Marwan Hamami.

Yani mengatakan ketika berbicara literasi, maka peran keluarga menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan, utamanya peran ibu dalam mencetak generasi muda milenial di era digital.

Literasi di keluarga bermula dari fase perkembangan anak. Orang tua harus menumbuhkembangkan kecintaan anak terhadap buku.

Selain itu juga, orang tua dituntut paham perkembangan teknologi terkait pengembangan literasi di era digital kepada anak.

“Sebagai role model utama orang tua wajib memberikan buku, membacakan buku dan mendongeng kepada anak sehingga imajinasi anak terbentuk. Yuk, sama-sama benahi keluarga kita dulu. Kita tidak akan menjadi negara literat, sebelum keluarga kita menjadi literat,” pungkas Bunda Literasi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved