Bangku dan Kursi Jadi Kendala di SDN Pasir Buncir Bogor, Disdik Dapat 'Tamparan' 2 Sekolah
Bantuan bangku dan kursi dari SDN Caringin 1 dan SDN Cipopokol bikin siswa SDN Pasir Buncir tersenyum.
Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Yudistira Wanne
Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Siti Fauziah Alpitasari
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CARINGIN - Pagi itu anak-anak SDN Pasir Buncir yang berlokasi di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor tampak ceria saat melaksanakan kegiatan Pramuka.
Kecerian semakin bertambah usai datangnya kursi dan bangku baru untuk SDN Pasir Buncir.
Sebelumnya, satu kelas di SDN Pasir Buncir berkegiatan belajar dengan mengampar, dikarenakan kurangnya kursi dan bangku.
Namun hal ini direspon cepat oleh SDN Caringin 1 dan SDN Cipopokol yang berada di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
“Alhamdulillah sudah dapat tadi dari SDN Caringin 1 sebanyak 60 kursi dan 30 bangku tapi masih harus di sortir, dan ini juga siang dari SDN Cipopokol ntah 10/15 belum di cek karena harus ketemu, harus ada surat berita acara,” tutur Kepala Sekolah SDN Pasir Buncir, Ana Ratnaningsih kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (22/7/2022).
Ana menuturkan Dinas Pendidikan pun belum memberikan bantuan terkait keluhannya terhadap kurangnya kursi dan bangku untuk siswa/i SDN Pasir Buncir.
“Dari dinas belum, jawaban masih proses dan sebenarnya bukan tidak ada sama sekali cuman rusak berat dan bolong-bolong,” ucap Ana.
Lanjut Ana, ia pun sudah memberikan proposal terkait bantuan kepada Pemerintah. Namun hal tersebut tak kunjung datang hingga saat ini.
“Tapi kok gak muncul-muncul, orang lain lagi yang dapat, saya iri tapi tidak ngoceh selalu bilang anak-anak sabar ya,” kata Dia.
Ana pun tak kuasa menahan air mata yang mengalir saat siswa/inya itu gembira sembari loncat-loncat saat mengetahui adanya bantuan kursi dan bangku.
“Terus anak-anak juga jerit-jeritan,
saya nangis, anak-anak loncat dapat kursi baru meskipun bekas,” jelasnya.
Pantauan TribunnewsBogor.com, saat mendatangi SDN Pasir Buncir pun, sekolah ini perlu adanya bantuan tangan dari Pemerintahan.
Dengan kondisi lemari guru yang tak layak.
Gagang pintu ruang kelas pun tampak sudah rusak.
