Dicabuli Tetangga Sampai Melahirkan, Begini Kondisi Gadis di Cibungbulang Bogor, Ngaku Ingin Sekolah

Seorang gadis belia di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor menjadi korban pencabulan tetangga.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Ibunda korban menceritakan kasus pencabulan yang menimpa putrinya yang saat kejadian masih duduk di bangku SMP di wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Senin (25/7/2022). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBUNGBULANG - Trauma masih dirasakan keluarga gadis berusia 15 tahun yang menjadi korban pencabulan oleh tetangganya sampai melahirkan seorang bayi di daerah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Pantauan TribunnewsBogor.com, Senin (25/7/2022), gadis cantik ini sudah tampak ceria saat berbincang dengan orang tuanya.

Terpantau korban juga terlihat santai ke luar rumah meski ada orang tak dikenal atau tamu di rumahnya.

Menurut ibunda korban, T (32), kondisi korban saat ini sudah termasuk membaik dibanding sebelumnya.

"Awal-awal sempat drop dia, ngurung, ditanya juga gak mau. Sekarang alhamdulillah sudah mulai membaik," kata T saat ditemui TribunnewsBogor.com di kediamannya, Senin (25/7/2022).

Baca juga: Keluarga Sebut Ada Dua Pelaku Pencabulan Gadis SMP di Cibungbulang, Satu Masih Bebas

Dia menjelaskan bahwa korban sempat ditangani terkait kondisi traumanya oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) namun tak maksimal.

"Di P2TP2A pernah diarahkan ke situ, ditangani dua kali ke situ, cuman anak saya kayak yang gak nyaman. (P2TP2A) Bilangnya anaknya pendiem banget, harus sering, cuman kita gak turutin karena anak saya gak nyaman, di rumah aja. Alhamdulillah ke sini - ke sini dia mulai berangsur, cerianya kembali," katanya.

Sang ibunda juga mengatakan bahwa korban kini sudah berani pergi belanja ke warung sekitar rumah namun masih diantar anggota keluarga.

Bahkan korban belakangan juga menyampaikan kepada orang tuanya terkait keinginannya untuk melanjutkan sekolah.

Korban pun kini telah diterima menjadi salah satu siswa kelas 1 di sebuah SMK di wilayah Bogor.

"Sekarang udah bisa masuk sekolah lagi dia ceria banget, pengennya sekolah. Sekarang kelas 10, baru masuk SMK," kata T.

Ibu korban yang merupakan juru masak dan ayahnya yang merupakan buruh penggali pasir ini juga mendapat bantuan dari Kementrian Sosial.

Baca juga: Fakta Kasus Pencabulan Anak Kiyai Jombang, Ditangkap Setelah 2 Tahun Buron, Santriwati Ketakutan

Seperti bantuan keperluan sekolah korban dan juga modal usaha untuk jualan agar orang tua bisa tetap di rumah sambil menjaga anaknya sehingga tidak seperti sebelumnya yang kerap bekerja di luar rumah.

"Dari Kemensos, alhamdulillah bantuan biaya sekolah, terus modal buat jualan, sembako-sembako biar ayahnya bisa selalu mantau di rumah," ungkapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved