Polisi Tembak Polisi
Sejam Sebelum Penembakan, Brigadir J Sempat Miscall 23 Kali ke Kekasih, Ini Alasan Tak Diangkat
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan bahwa miscall dari HP Brigadir J ke HP Vera muncul tidak beraturan.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Satu jam sebelum Brigadir J dinyatakan tewas pukul 17.00 pada 8 Juli 2022, diketahui bahwa nomor handphone (HP) Brigadir J melakukan missed call ke nomor HP kekasihnya Vera Simanjuntak sebanyak 23 kali.
Hal ini terungkap berdasarkan data di HP milik Vera Simanjuntak. Lalu mengapa Vera tidak mengangkat telepon dari kekasihnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J?
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan bahwa miscall dari HP Brigadir J ke HP Vera muncul tidak beraturan.
"Miscallnya itu sekali muncul tapi tidak beraturan waktunya sebanyak 23 kali. Ini janggal, jadi waktu miscall tidak terdengar oleh kekasihnya," kata Kamaruddin kepada Wartakotalive.com, Senin (1/8/2022).
Karena 23 miscall datang sekali waktu namun dengan catatan waktu tak beraturan, kata Kamaruddin, suara panggilan miscall tidak ada dan tidak terdengar oleh Vera.
"Sehingga tidak diangkat, karena tidak ada berdering. Ini janggal sekali, 23 miscall sekali waktu tapi tak beraturan. Jadi miscall beruntun 23 kali, dengan waktu tidak beraturan," kata Kamaruddin.
Baca juga: Isu Dugaan Selingkuh Rugikan Putri Candrawathi, Pengacara Istri Ferdy Sambo Bakal Buat Perhitungan
Kamaruddin mengungkapkan ini adalah salah satu fakta kejanggalan dalam meninggalnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Ia menjelaskan maksud atau arti miscall tidak beraturan karena catatan waktu miscall, melompat-lompat.
"Ada sekitar beberapa puluh kali miscall tidak beraturan dan tidak runut. Saya total ada 23 miscall ini datang ke HP Vera kekasih Brigadir J. Tetapi miscall ini tidak beraturan. Contohnya misscall pukul 16.00, lalu 16.10, kemudian 16.20, sudah 16.20 balik lagi ke 16.05. Jadi misscall-nya itu tidak beraturan, sekali masuk breeettt banyak dan tidak beraturan," kata Kamaruddin.
"Nah, pertanyaannya ada apa. Berarti diduga HP Brigadir Yosua sudah dikuasi pihak ketiga, sampai detik ini. Karena sampai sekareng tidak diketahui dimana HP itu. Yaitu 3 handphone dengan 4 nomor milik Brigadir J," ujar Kamaruddin lagi.
"Pertanyaannya lagi siapa yang menguasai handphone Brigadir J karena diduga tergeletak di meja di rumah dinas itu," kata Kamaruddin.
Dan menurutnya tidak mungkin ada orang lain yang masuk ke rumah dinas itu secara sembrono. "Jadi siapa yang menguasai," tanya Kamaruddin.
Selain itu, Kamaruddin juga mempertanyakan baju yang dipakai Brigadir J saat penembakan terjadi.
"Bajunya sampai sekarang kita tidak tahu dimana. Baju yang digunakan korban saat pembantaian itu," ujarnya.
Kamaruddin menduga baju yang dikenakan Brigadir J saat itu adalah pakaian dinas harian (PDH) kepolisian.
Baca juga: Tiba di Komnas HAM, Ajudan dan ART Ferdy Sambo Datang dengan Pengawalan Ketat