Polisi Tembak Polisi

Luruskan Kecurigaan, Dokter Ini Beberkan Penyebab Otak Brigadir J Pindah ke Perut : Prosedur Biasa

Saat proses autopsi berlangsung, diungkap dr Maurin, dokter forensik akan mengiris dan membagi otak jenazah ke beberapa bagian.

Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
kolase Tribunnews
Seorang dokter menjelaskan alasan otak Brigadir J dipindahkan ke perut saat proses autopsi pertama. Ternyata hal tersebut menurut sang dokter adalah hal wajar yang biasa dilakukan dokter forensik 

Hingga akhirnya seorang dokter bernama dr Maurin memberikan penjelasan terkait alasan mengapa dokter forensik memindahkan otak Brigadir J ke perut, bukan ke kepala.

Kuasa hukum pertanyakan alasan otak Brigadir J pindah ke perut, pengamat kepolisian ungkap analisa tak terduga
Kuasa hukum pertanyakan alasan otak Brigadir J pindah ke perut, pengamat kepolisian ungkap analisa tak terduga (kolase TribunnewsBogor)

Menurut dokter yang kerap memberikan edukasi soal kesehatan itu, dokter forensik yang melakukan autopsi pada jenazah Brigadir J telah menjalani prosedur yang benar.

"Sebenarnya, enggak ada hal yang perlu kita bingungkan dari perpindahan organ otak ke rongga dada maupun perut pada jenazah yang sudah selesai di autopsi. Karena prosedur tersebut merupakan prosedur yang sudah biasa dilakukan oleh dokter spesialis forensik," ungkap dr Maurin dilansir TribunnewsBogor.com dari akun TikTok dr Maurin, Selasa (2/8/2022).

Lebih lanjut, dr Maurin menjelaskan bahwa dokter forensik akan membedah otak jenazah dan menganalisanya di luar tubuh jasad.

Baca juga: Soal Dugaan Pelecehan Brigadir J ke Putri Candrawathi, Saor Siagian: Masa Mau Dibunuh Senekat Itu?

Untuk diketahui, ada tiga bagian otak manusia, yakni otak besar, otak otak kecil, dan batang otak.

Saat proses autopsi berlangsung, dokter forensik akan mengiris dan membagi otak jenazah ke beberapa bagian.

"Di luar tubuh, otak akan dibagi menjadi bagian besar (otak besar, otak otak kecil, dan batang otak) dan masing-masing akan ditimbang. Setelah dilakukan penimbangan, maka organ tersebut akan diiris, di mana otak besar akan diiris secara melintang dengan ketebalan irisan sebanyak 2cm, otak kecil akan diiris satu kali, batang otak akan diiris serupa otak besar," ungkap dr Maurin.

Prosedur pengirisan dan pembagian otak jenazah itu punya alasan tersendiri.

Fungsi pemeriksaan autopsi pada otak adalah untuk mengetahui kelainan anatomi, melihat pendarahan dan bintik pendarahan, melihat sembab dan penyakit pada jenazah, serta melihat tanda-tanda kekerasan pada jenazah.

Seorang dokter menjelaskan alasan otak Brigadir J dipindahkan ke perut saat proses autopsi pertama. Ternyata hal tersebut menurut sang dokter adalah hal wajar yang biasa dilakukan dokter forensik
Seorang dokter menjelaskan alasan otak Brigadir J dipindahkan ke perut saat proses autopsi pertama. Ternyata hal tersebut menurut sang dokter adalah hal wajar yang biasa dilakukan dokter forensik (kolase Tribunnews)

Menjelaskan dengan detail, dr Maurin pun meminta khalayak untuk membayangkan otak sapi yang biasa disajikan sebagai makanan.

Diungkap dr Maurin, bentuk fisik otak manusia mirip dengan otak sapi sebab sama-sama dalam kategori mamalia.

"Otak mamalia (manusia), agak mirip sama otak sapi, struktur otak sapi itu lembut, mudah hancur, lumer, tapi itu kalau matang, bayangin kalau dalam keadaan mentah, pasti akan sangat mudah hancur," pungkas dr Maurin.

Baca juga: Update Kasus Brigadir J, ART Irjen Ferdy Sambo Diperiksa Komnas HAM, Kabar Putri Candrawathi Terkuak

Memiliki tekstur yang lembek dan mudah hancur, otak jenazah yang diautopsi tidak mungkin bisa kembali dalam bentuk semula.

"Ketika organ tersebut diiris menjadi beberapa bagian, akan sangat susah untuk dikembalikan ke rongga kepala, jadi akan besar kemungkinannya untuk terjadi rembes di antara jahitan yang ada di kepala," ungkap dr Maurin.

Karenanya, dokter forensik biasanya akan meletakkan otak jenazah pada tubuh yang berongga.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved