Polisi Tembak Polisi

Luruskan Kecurigaan, Dokter Ini Beberkan Penyebab Otak Brigadir J Pindah ke Perut : Prosedur Biasa

Saat proses autopsi berlangsung, diungkap dr Maurin, dokter forensik akan mengiris dan membagi otak jenazah ke beberapa bagian.

Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
kolase Tribunnews
Seorang dokter menjelaskan alasan otak Brigadir J dipindahkan ke perut saat proses autopsi pertama. Ternyata hal tersebut menurut sang dokter adalah hal wajar yang biasa dilakukan dokter forensik 

Hal tersebut dilakukan guna mencegah semakin rusaknya organ otak usai diautopsi.

"Tentunya akan sangat tidak etis ketika ada jenazah yang datang ke kita dalam keadaan baik lalu kita kembalikan dalam keadaan seperti itu (buruk). Jadi organ otak tersebut akan dimasukkan ke area yang berongga seperti dada atau perut," imbuh dr Maurin.

Dugaan Malpraktek

Sebelum dr Maurin menjelaskan perihal alasan dokter forensik memindahkan organ otak Brigadir J ke perut tersebut, pengacara Brigadir J sempat mengurai tanggapan.

Terkait temuan soal otak jenazah Brigadir J yang dipindahkan ke perut, tim kuasa hukum Brigadir J mengurai dugaan.

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak menyampaikan kecurigaannya terkait posisi otak jenazah Brigadir J yang dipindahkan ke perut.

"Mengenai otak pindah ke perut, memang ini kesalahan autopsi di awal. Baik prosesnya maupun penyampaian informasi. Di awal, karena adanya ketidaktransparanan di mana adiknya tidak boleh melihat, pasca penyerahan mayat juga tidak dijelaskan bahwa ada organ tertentu yang sudah tidak di tempatnya," ungkap Martin Lukas Simanjuntak dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube TV OneNews, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Soal Dugaan Pelecehan Brigadir J ke Putri Candrawathi, Saor Siagian: Masa Mau Dibunuh Senekat Itu?

Atas temuan tersebut, Martin Lukas Simanjuntak mengaku kecewa.

Sebab hal itu menurut Martin Lukas Simanjuntak karena ketidakterbukaannya pihak kepolisian usai melakukan autopsi pertama jasad Brigadir J.

"Ketika dilakukan autopsi ulang dan dibuka kepalanya, otak sudah tidak ada di kepala. Otak itu sudah berpindah ke perut. Saya tidak tahu, apakah ini prosedur atau bagaimana, namun faktanya seperti itu," pungkas Martin Lukas Simanjuntak.

Sosok Bharada E, anggota TNI yang disebut sakti oleh jenderal bintang 3 usai menembak Brigadir J hingga tewas
Sosok Bharada E, anggota TNI yang disebut sakti oleh jenderal bintang 3 usai menembak Brigadir J hingga tewas (kolase Tribunnews)

Curiga dengan temuan dari dokter forensik tersebut, Martin Lukas Simanjuntak pun menyinggung adanya dugaan malpraktek.

Karenanya, pihak kuasa hukum sedang mendalami dugaan adanya malpraktek di autopsi pertama jenazah Brigadir J.

"Otak itu pindah ke perut bukan karena proses autopsi ulang atau kedua, jadi ini hasil kerja autopsi pertama. Apakah ini ada dugaan malpraktek atau tidak, ini sedang kami dalami," kata Martin Lukas Simanjuntak.

Baca juga: Masih Jadi Misteri, Selain Otak Pindah ke Perut, Kuasa Hukum Sebut 2 Organ Tubuh Brigadir J Hilang

Kendati curiga, Martin Lukas Simanjuntak mengaku tidak tahu sama sekali tentang prosedur autopsi.

Berkaca pada hal tersebut, Martin Lukas Simanjuntak meminta agar dokter forensik yang menjelaskan ke keluarga perihal alasan otak Brigadir J yang dipindahkan ke perut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved