Polisi Tembak Polisi
Menit-menit Mencekam Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo, Pacar Sempat Dengar Suara Aneh : Ada Apa?
Menurut Ketua Komnas HAM, terjadi situasi yang mencekam di rumah Ferdy Sambo yang berujung penembakan Brigadir J.
Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
"Kira-kira beberapa menit kemudian, pak Ferdy Sambo ini juga meninggalkan rumah pribadi itu dengan arah yang berbeda, dengan adc (ajudan) dan motor patwal yang sama," katanya.
Setelah itu, pada pukul 17.00 WIB, atau sekitar 23 menit setelah istrinya pergi ke rumah dinas, mobil Ferdy Sambo berhenti.
Menurut keterangan penyidik kepada Ahmad Taufan Damanik, mobil Ferdy Sambo berhenti karena menerima telepon dari istrinya yang mengabarkan terjadinya penembakan.
"Baru beberapa menit berjalan kira-kira, dari CCTV tetangga yang lain ya, itu kelihatan motor patwalnya berhenti, mobilnya (Irjen Ferdy Sambo) berhenti. Kata penyidik, itu karena ada telepon dari ibu ke pak Ferdy ini yang menjelaskan ada masalah itu. Ia berusaha berbalik, mobil berusaha berbalik, motor berbalik," terangnya.
Setelah itu, beberapa menit kemudian, istri Ferdy Sambo terekam CCTV berjalan ke rumah pribadi sambil menangis.
"Setelah itu tidak berapa lama, dari CCTV rumah satunya lagi rumah pribadi itu, kelihatan ibu kembali ke rumah pribadi dengan didampingi asistennya yang itu menunjukkan wajahnya menangis," jelasnya.
Baca juga: Sebut Putri Chandrawathi Titik Tumpu Kematian Brigadir J, Komnas HAM: Ini Benar atau Tidak?
Ini rentetan kronologi kematian Brigadir J versi Komnas HAM:
Pukul 15.29 WIB
Irjen Ferdy Sambo datang dari Yogyakarta di rumah pribad di Jalan Saguling, Duren Tiga Jakarta.
Kala itu, Irjen Ferdy Sambo tidak bersama rombongan P[utri Candrawathi dan para ajudan, lantaran ia naik pesawat.
Pukul 15.40 WIB
Istri Irjen Ferdy Sambo tiba di Jakarta dari Magelang bersama rombongan ajudan, termasuk Bharada E dan Brigadir J.
Berangkat dari Magelang sekira pukul 10.00 WIB.

Perjalanan dari Magelang ke Jakarta itu pun menghabiskan waktu hingga 5 jam lebih.
"Ada almarhum Yosua, ada Bharada E, ada 2 ART, dan 2 lagi stafnya, termasuk ADC senior," ungkap Damanik.