Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Polisi Tembak Polisi

Muncul Dihadapan Publik, Ferdy Sambo Lantang Sindir Perbuatan Brigadir J : Istri Saya Trauma

Ferdy Sambo menyinggung perilaku Brigadir J sebelum meregang nyawa. Di lain sisi, ayah mendiang Brigadir J, Samuel Hutabarat mengurai pembelaan

Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
kolase Youtube
Akhirnya Ferdy Sambo muncul ke depan publik. Sang jenderal mengurai permintaan maaf hingga menyinggung perilaku Brigadir J sebelum meregang nyawa. Di lain sisi, ayah mendiang Brigadir J, Samuel Hutabarat mengurai harapannya agar kasus kematian sang putra segera diusut 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kemunculan Irjen Ferdy Sambo pertama kali ke depan publik jadi perbincangan.

Saat menyampaikan pernyataan perdana di depan awak media, Ferdy Sambo mengurai banyak hal.

Termasuk soal permintaan maaf hingga ucapan bela sungkawa untuk kematian Brigadir J, sang ajudan.

Namun tak hanya bela sungkawa, Ferdy Sambo juga menyinggung perihal perilaku Brigadir J semasa hidup.

Hal itu seolah merujuk pada perbuatan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang diduga melecehkan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Dugaan tersebut belakangan santer disebut-sebut sebagai penyebab Brigadir J tewas ditembak Bharada E.

Diwartakan sebelumnya, Bharada E terlibat baku tembak dengan Brigadir J.

Akibat peristiwa tersebut, Brigadir J tewas pada 8 Juli 2022.

Peristiwa itu terjadi usai Bharada E dan Brigadir J mengawal Putri dalam perjalanan dari Magelang, Jawa Tengah, hingga Jakarta.

Mabes Polri menyatakan, Brigadir J diduga sempat melecehkan dan mengancam istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi, di rumah dinas di Kompleks Asrama Polri Duren Tiga, Kalibata, Jakarta Selatan.

Menurut Mabes Polri, karena kejadian itu timbul kegaduhan yang membuat Bharada E mendatangi kamar istri atasannya.

Saat itu, kata Mabes Polri, Brigadir J menghunuskan pistol dan terlibat adu tembak dengan Bharada E.

Alhasil Brigadir J tewas dengan 7 luka tembakan. Sedangkan Bharada E tidak mengalami luka apapun.

Baca juga: Akhirnya Berduka Atas Tewasnya Brigadir J, Ferdy Sambo Ngotot Lanjutkan Kasus Pelecehan Istri

Pernyataan Ferdy Sambo

Lama bungkam, Ferdy Sambo akhirnya muncul ke depan publik.

Mengenakan seragam dinas, Ferdy Sambo datang menyambangi Bareskrim Mabes Polri pada hari ini, Kamis (4/8/2022).

"Hari ini, saya hadir memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri. Pemeriksaan hari ini adalah pemeriksaan yang keempat. Saya sudah memberikan keterangan kepada penyidik Polres Jakarta Selatan, Polda Metro Jaya, dan sekarang yang keempat di Bareskrim Polri," ungkap Ferdy Sambo dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV.

Lebih lanjut, Ferdy Sambo mengurai permintaan maafnya kepada institusi Polri.

Sebab kegaduhan terkait kematian Brigadir J itu terjadi di rumah dinasnya.

Ferdy Sambo muncul minta maaf ke sosok ini, bukan ke keluarga Brigadir J, singgung kasus pelecehan
Ferdy Sambo muncul minta maaf ke sosok ini, bukan ke keluarga Brigadir J, singgung kasus pelecehan (Youtube Kompas TV)

"Selanjutnya saya juga ingin menyampaikan permohonan maaf kepada Institusi, terkait peristiwa yang terjadi di rumah dinas saya di Duren Tiga. Saya selaku ciptaan Tuhan menyampaikan permohonan maaf kepada institusi Polri," pungkas Ferdy Sambo.

Turut membahas kematian Brigadir J, Ferdy Sambo mengucapkan bela sungkawa.

Namun usai melayangkan hal tersebut, Ferdy Sambo segera mengungkit perbuatan Brigadir J kepada istrinya.

Sindiran Ferdy Sambo itu diungkap di depan awak media.

Baca juga: Ferdy Sambo Diam-diam Ternyata Sudah Diperiksa Soal Kematian Brigadir J, Pakar: Timsus Gak Jelas

"Saya menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Brigadir Yoshua, semoga keluarga diberikan kekuatan. Namun semua itu terlepas dari apa yang telah dilakukan saudara Yoshua kepada istri dan keluarga saya," ujar Ferdy Sambo dengan suara lantang.

Atas peristiwa yang terjadi pada keluarganya dan Brigadir J, Ferdy Sambo meminta publik agar bersabar menunggu hasil penyelidikan polisi.

"Saya harapkan kepada seluruh pihak dan masyarakat untuk bersabar, tidak memberikan asumsi persepsi yang menyebabkan simpang siurnya di rumah dinas saya," imbuh Ferdy Sambo.

Mantan Kadiv Propam Polri itu juga meminta kepada khalayak agar mendoakan istri serta anak-anaknya yang masih trauma.

"Saya mohon doa agar istri saya segera pulih dari trauma dan anak-anak saya juga bisa melewati kondisi ini," pinta Ferdy Sambo.

Ayah Brigadir J Mengadu ke Mahfud MD

Terlepas dari permintaan maaf dan ucapan bela sungkawa Ferdy Sambo, ayah Brigadir J mengurai pernyataan berbeda.

Dalam tayangan Metro TV News, Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J tampak membela sang putra.

Pembelaan itu dilayangkan Samuel Hutabarat lantaran gusar dengan isu miring dan dugaan Brigadir J melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo.

Tudingan tersebut juga sempat dilayangkan Ferdy Sambo secara tidak langsung di depan awak media hari ini.

Baca juga: Istri Ferdy Sambo Kurung Diri, Pengacara Brigadir J Tantang Bertemu Putri Candrawathi : Supaya Jelas

"Di luar sana anak kita, ada berita bahwa anak kita ini mau berbuat senonoh, pembuktiannya belum tentu. Ini belum ada sampai persidangan, sudah ada di luar sana bahwa anak kita seolah-olah berbuat senonoh sama Ibu Putri, itu kurang pantas," ujar Samuel Hutabarat.

Tak tinggal diam, Samuel Hutabarat terus berusaha agar kasus kematian Brigadir J segera terungkap.

Kemarin, Rabu (3/8/2022), Samuel Hutabarat pun menemui Menko Polhukam, Mahfud MD untuk mengadukan kasus kematian Brigadir J.

"Kami memohon biar dokter forensik, penyidik, transparan dan independen. Apalagi hasil autopsinya nanti dibuka ke umum. Kami sampaikan, Pak Mahfud membilangkan memang boleh dibuka untuk umum (hasil autopsi Brigadir J)," ungkap Samuel Hutabarat.

"Saya berharap, keluarga besar, kiranya ini kasus transparan, adik dan terbuka untuk umum, dipercepat lah selesainya, jangan berlarut-larut, ini sudah sebulan," sambungnya.

Foto kebersamaan Irjen Ferdy Sambo dengan Brigadir J (kiri). Fakta baru terkait kasus kematian Brigadir J terungkap dari ayah mendiang sang prajurit, Samuel Hutabarat (kanan)
Foto kebersamaan Irjen Ferdy Sambo dengan Brigadir J (kiri). Fakta baru terkait kasus kematian Brigadir J terungkap dari ayah mendiang sang prajurit, Samuel Hutabarat (kanan) (Kolase Tribunnews.com dan Kompas.com)

Kata Mahfud MD soal Kematian Brigadir J

Menko Polhukam Mahfud MD pun membeberkan hasil pertemuannya dengan ayah Brigadir J beserta pengacaranya.

“Mereka menyampaikan keluhan dan pandangan bahkan, dan keyakinan dari sisi mereka soal peristiwa di rumah Kadiv Propam Ferdy Sambo, dari sisi mereka,” kata Mahfud MD dalam wawancara dengan jurnalis KOMPAS TV Wandi Yansen Saragih, Rabu (3/8/2022).

Mendengarkan kesaksian ayah Brigadir J yang menunjukkan bukti-bukti janggal soal kematian putranya, Mahfud MD mengaku mencatatnya.

Baca juga: Terkuak Brigadir J Ditembak saat Berlutut, Bharada E Tak Merasa Kasihan, Singgung Pembelaan Diri

Meski begitu, Mahfud MD tidak ingin ikut campur, lantaran tugasnya dalam kasus kematian Brigadir J adalah hanya mengawal.

“Saya catat semua dan saya tidak berpendapat tentang kasus itu, saya hanya mencatat karena soal pendapat dan proses itu saya tidak boleh ikut campur."

“Tugas saya adalah mengawal kebijakan," papar Mahfud MD.

Apalagi ada perintah dari Presiden Jokowi untuk membuka kasus kematian Brigadir J secara terang-terangan.

Lihat kejanggalan hasil autopsi pertama Brigadir J, Mahfud MD geleng-geleg kepala
Lihat kejanggalan hasil autopsi pertama Brigadir J, Mahfud MD geleng-geleg kepala (kolase Youtube Kompas TV)

"Kata arahan Presiden bahwa harus dibuka dengan benar,” kata Mahfud MD.

Selain keterangan dari keluarga Brigadir J, Mahfud MD pun mengaku sudah mengantongi banyak catatan dari para ahli.

“Sehingga saya punya catatan lengkap, dari keluarga ada, dari intelijen ada, dari purnawirawan polisi ada, dari Kompolnas ada, dari Komnas HAM ada, dari LPSK ada, dari sumber sumber perorangan di Densus, BNPT saya tanya semua dan tentu saya punya pandangan nantinya," paparnya.

Namun, dari sejumlah data yang diperolehnya, Mahfud MD secara blak-blakan menyebut kalau kasus kematian Brigadir J ini bukanlah kriminal biasa.

Hal itu lantaran ada 2 faktor yang terlibat, sehingga pengungkapan kasus ini pun harus memakan waktu lama.

“Saya katakan, maaf ini tidak sama dengan kriminal biasa, karena ini ada psiko-hirarkis, ada juga psiko-politisnya,” ujar Mahfud MD.

Tak hanya itu, Mahfud MD menyebut kasus kematian Brigadir J ini tergolong susah susah gampang.

“Kalau seperti itu, secara teknis penyidikan katanya gampang, bahkan para purnawirawan, kita sudah tahulah. Tapi saya katakan, oke tapi jangan dulu berpendapat dulu, biar Polri memproses.”

Maka dari itu, Mahfud MD meminta semua pihak untuk bersabar dalam melihat perkembangan penanganan kasus Brigadir J.

“Kita semua harus sabar, tetapi saya katakan, kemajuan-kemajuan untuk ini, sudah bagus. Karena begini, kasus ini terjadi tanggal 8 Juli baru diumumkan tanggal 11 Juli, 3 hari kan? orang ribut, ini tidak wajar, informasinya beda-beda, 3 hari kemudian baru diumumkan,” pungkas Mahfud MD.

Baca juga: Sosok Bharada E dari Pemanjat Tebing Jadi Penembak Nomor 1, Kini Tersangka Kematian Brigadir J

Bharada E Jadi Tersangka

Kasus kematian Brigadir J memasuki babak baru.

Pihak kepolisian akhirnya menetapkan tersangka di kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J.

Adalah Bharada Richard Eliezer atau Bharada E yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Penyidik sudah melakukan gelar perkara dan pemeriksaan saksi sudah kita anggap cukup, menetapkan Bharada E sebagai tersangka," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/8/2022).

Bharada E lakukan ini untuk pastikan Brigadir J tewas, tak cukup 3 kali tembakan
Bharada E lakukan ini untuk pastikan Brigadir J tewas, tak cukup 3 kali tembakan (kolase TribunnewsBogor.com)

Andi mengatakan, Bharada E disangkakan melanggar Pasal 338 Juncto Pasal 55 dan Pasal 56 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Bharada E terlibat baku tembak yang menewaskan Brigadir J pada 8 Juli 2022.

Peristiwa itu terjadi usai Bharada E dan Brigadir J mengawal Putri dalam perjalanan dari Magelang, Jawa Tengah, hingga Jakarta.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved