Polisi Tembak Polisi
Cuma Sopir dan Tak Jago Tembak, Pengakuan Bharada E saat BAP Diungkap Pengacaranya: 3 Tahun Latihan
Cuma sopir Ferdy Sambo, sosok asli Bharada E ternyata tak jago menembak. Pengacara Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak menyebut bahwa Bharada E korban
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sosok asli Bharada Richard Eliezer alias Bharada E kejutkan publik.
Sempat disebut sebagai sniper handal, Bharada E ternyata tak jago menembak.
Tak cuma itu, fakta lain perihal tugas Bharada E di lingkungan Irjen Ferdy Sambo turut terkuak.
Bukan ajudan, Bharada E nyatanya hanya sopir keluarga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Sebelumnya, aksi tembak menembak yang dilakukan Bharada E hingga menewaskan Brigadir J membuat satu Indonesia geger.
Kala menghabisi nyawa Brigadir J, Bharada menggunakan senjata api jenis Glock-17 yang biasa dipakai para Perwira.
Baca juga: Terkuak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Berpesta Sebelum Brigadir J Tewas, Video CCTV Jadi Bukti
Sempat jadi perbincangan, misteri kepemilikan senpi jenis Glock 17 yang dipakai Bharada E untuk menembak Brigadir J dijabarkan oleh LPSK.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com, Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi mengungkapkan bahwa Bharada E memiliki senjata api jenis Glock-17 belum lama ini.
Bharada E baru mendapat senjata pada November 2021 dari Divisi Propam Polri.
Tak berselang lama, Bharada E belajar menggunakan senjata tersebut baru di bulan Maret 2022.
Artinya, Bharada E baru 3 bulan lebih memiliki Glock.

"Sejak November (2021), diperoleh dari Divisi Propam (Polri)," kata Edwin Partogi.
Lebih lanjut, Edwin Partogi juga mengurai status asli Bharada E terkait pekerjaannya dengan Irjen Ferdy Sambo.
Ternyata Bharada E bukanlah ajudan Kadiv Propam Polri Non aktif Ferdy Sambo melainkan sopir.
Baca juga: Ungkap Dugaan Pelaku Lain Karena Pasal Ini, Pengamat Desak Bharada E Jujur : Siapa yang Menyuruh?
"Sprintnya (Surat Perintah)) sebagai driver (sopir) FS (Ferdy Sambo)," ungkap Edwin Partogi.
Terkait dengan tugas Bharada E di lingkungan Ferdy Sambo, sang pengacara angkat bicara.
Kuasa hukum Bharada E, Andreas Nahot Silitonga tak menampik kliennya adalah seorang sopir.
Namun ditegaskan Andreas Nahot Silitonga, Bharada E bukan sopir biasa.
Hal itu menurut Andreas Nahot Silitonga yang membuat Bharada E harus mahir menggunakan senjata.

"LPSK menyebutkan Bharada E ini bukan ajudan, sopir, tidak mahir menembak, baru latihan Maret 2022. Disebutkan sebagai sopir, pengakuan klien Anda bagaimana ?" tanya presenter TV One dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube TV One News, Jumat (5/8/2022).
"Saya mendampingi BAP, dan disampaikan (Bharada E) memang sopir. Dia diseleksi sebagai sopir bersama enam orang, dia lulus dua orang. Dia bukan hanya sekadar sopir, dia adalah anggota Brimob," pungkas Andreas Nahot Silitonga.
Baca juga: Deretan Fakta Kasus Brigadir J: Ferdy Sambo Muncul, Ada Pesta Sebelum Tragedi Maut pada Jumat Kelam
Enggan sesumbar, Andreas Nahot Silitonga berujar bahwa pihaknya akan membuktikan bagaimana keterampilan Bharada E menggunakan senjata.
"Pada waktunya nanti, akan kami buktikan, training apa saja yang sudah dia lewati, senjata apa saja yang sudah ia pelajari. Kita buktikan di pengadilan, bisa enggak dia menyatukan kembali senjata, saya fair aja, dia sopir kok, cuma saya buktikan dia sopir dan anggota Brimob," imbuh Andreas Nahot Silitonga.
Bukan tanpa alasan Andreas Nahot Silitonga berucap demikian.
Rival Kamarudin Simanjuntak di kasus Brigadir J itu ternyata sudah tahu soal kemahiran Bharada E dalam menggunakan senjata.
Sebab diakui Andreas Nahot Silitonga, Bharada E rutin berlatih menggunakan senjata api sejak tiga tahun lalu.
Alhasil total Bharada E latihan menembak diduga sekitar 72 kali.
"Sudah tiga tahun dia (jadi Brimob) sejak 2019, saya tidak mau sesumbar, Anda bisa bayangkan, dalam waktu satu bulan ada dua kali latihan tembak. Dalam waktu 12 bulan ada berapa kali (latihan tembak). Dia sopir tapi dia anggota brimob," pungkas Andreas Nahot Silitonga.

Bharada E Hanya Dikorbankan
Di sisi lain, pengacara Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak mengurai alibi soal tugas asli Bharada E di lingkungan Ferdy Sambo.
Menurut pengacara senior itu, Bharada E sesungguhnya hanya sosok yang dikorbankan oleh pelaku utama.
Karena sepengetahuan Kamarudin Simanjuntak, Bharada E tidak pernah punya masalah dengan Brigadir J.
Baca juga: Teka-teki Senjata Glock Bharada E Terungkap, LPSK Soroti Kondisi Tersangka Kasus Brigadir J di Rutan
"Orang ini (Bharada E) enggak ada masalah kok dengan almarhum (Brigadir J). Yang bermasalah itu yang senior, inisial D, disebut skuat lama. Jadi dia (Bharada E) ini diduga hanya dikorbankan," kata Kamarudin Simanjuntak.
Karenanya, Kamarudin meminta polisi agar mengusut rekening Bharada E dan keluarga.
Hal itu dilakukan guna melihat rekam jejak transfer dan dugaan aliran dana.
"Saya bilang, periksa dulu rekening dia dan keluarganya, ada enggak aliran (dana) untuk mempertanggungjawabkan. Orang dia (Bharada E) ini aja belum mengerti senjata kok, tapi mereka bikin hoaks, katanya pelatih sniper," pungkas Kamarudin Simanjuntak.

Ucapan Polisi Hoaks Belaka
Sebelum LPSK mengurai fakta, pihak kepolisian sempat menjabarkan sosok Bharada E.
Kala itu, polisi menyebut Bharada E sebagai penembak nomor satu di Resimen Pelopor Brimob.
Bahkan Bharada E katanya jago menembak.
Baca juga: Ternyata Ferdy Sambo Tiba di Jakarta Sehari Sebelum Brigadir J Tewas, Komnas HAM Beberkan Bukti Baru
"Bharada RE ini sebagai pelatih vertical rescue dan di Resimen Pelopornya dia sebagai tim penembak nomor 1, kelas 1 di Resimen Pelopor," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, Selasa (12/7/2022) saat menjelaskan soal keahlian menembak Bharada E.
Saat ini Kombes Pol Budhi Herdi Susianto sudah dinonaktifkan dari jabatannya.
Untuk diketahui, Resimen Pelopor adalah satuan pelaksana utama yang berada di bawah Korps Brimob Polri yang bertugas membina dan meningkatkan kemampuan personil dan mengerahkan kekuatan Satuan atas perintah Kakor Brimob Polri.
Tugas dan fungsi meyelenggarakan fungsi penindakan massa dan lawan insurjensi guna terwujudnya keamanan dalam negeri.

Diwartakan sebelumnya, Bharada J terlibat baku tembak dengan Brigadir Richard Eliezer alias Bharada E di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Akibat peristiwa tersebut, Brigadir J tewas pada 8 Juli 2022.
Peristiwa itu terjadi usai Bharada E dan Brigadir J mengawal Putri dalam perjalanan dari Magelang, Jawa Tengah, hingga Jakarta.
Baca juga: Sebut Bhadara E Hanya Diumpankan Saja, Kamaruddin Simanjuntak Bocorkan Soal Pengancam Brigadir J
Mabes Polri menyatakan, Brigadir J diduga sempat melecehkan dan mengancam istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi, di rumah dinas di Kompleks Asrama Polri Duren Tiga, Kalibata, Jakarta Selatan.
Menurut Mabes Polri, karena kejadian itu timbul kegaduhan yang membuat Bharada E mendatangi kamar istri atasannya.
Saat itu, kata Mabes Polri, Brigadir J menghunuskan pistol dan terlibat adu tembak dengan Bharada E.
Alhasil Brigadir J tewas dengan 7 luka tembakan. Sedangkan Bharada E tidak mengalami luka sedikitpun.