Polisi Tembak Polisi

Nyawanya Diujung Tanduk, Ini Ancaman Jika Bharada E Tolak Perintah Ferdy Sambo : Saya Takut !

Bahkan jika berani menolak perintah Ferdy Sambo untuk habisi Brigadir J, nyawa Bharada E ini bisa terancam.

Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
kolase TribunBogor/ist
Nyawa Bharada E jadi taruhan jika berani tolak perintah Ferdy Sambo untuk habisi Brigadir J 

Melihat Bharada E gemetar ketakutan seperti itu, Ferdy Sambo malah memberikan ancaman kepada pemuda bernama lengkap Bharada Richard Eliezer.

Baca juga: Sederet Kebohongan Geng Ferdy Sambo di Kasus Kematian Brigadir J, Terkuak Berkat Nyanyian Bharada E

Bharada E Bakal Ditembak Jika Berani Tolak Perintah Ferdy Sambo

Menurut pengakuan Bharada E, jika ia berani menolak perintah sang atasan, maka nyawanya akan terancam.

Ia bahkan disebut akan ditembak oleh Ferdy Sambo sebagai balasan atas ketidak taatannya.

"Dia mengaku salah paling engga. (Bharada E) ini kan Polisi Brimob, dan menjalankan perintah atasan," kata Deolipa Yumara.

"Tapi 'saya juga takut' kata dia kan, tapi ketakutan juga kalau saya tidak menembak ( Brigadir J), saya yang ditembak. Kan gitu. Sama yang nyuruh nembak," tambahnya.

Nyawa Bharada E jadi taruhan jika berani tolak perintah Ferdy Sambo untuk habisi Brigadir J
Nyawa Bharada E jadi taruhan jika berani tolak perintah Ferdy Sambo untuk habisi Brigadir J

Mendapat anacaman seperti itu, mau tak mau Bharada E pun menjalankan perintah Ferdy Sambo untuk habisi Brigadir J.

Peristiwa penembakan terhadap Brigadir J ini disebut berlangsung cepat, yakni hanya beberap menit.

Saat menembak Brigadir J, tangan Bharada E gemetar ketakutan.

Tak hanya itu, Bharada E pun memejamkan matanya, tak berani melihat Brigadir J jatuh tumbang bersimbah darah.

"Makanya dia sembari memejamkan mata, door..door..door. gitu aja," ungkap Deolipa Yumara menceritakan curhat Bharada E.

Baca juga: Ferdy Sambo Dalangi Pembunuhan Brigadir J Hingga Terancam Hukuman Mati, Bharada E : Saya Takut

Deolipa Yumara pun menyadari bahwa perintah atasan di institusi Polri memang kadang susah untuk dibantah bahkan kerap menyerempet dengan pelanggaran hukum.

"Karena dia itu prajurit Brimob yang terbiasa perintah komando, tentu atas arahan komando tadi dijalankan," sambungnya.

Ia juga mendapat cerita dari Bharada E bahwa peristiwa penembakan Brigadir J terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta.

"Kalau secara curhatnya dianya (Bharada E) begitu, beberapa menit saja itu kejadiannya. Secara curhat ya bukan projustisinya, karena dia curhat juga sama saya. Begitulah kira-kira, singkat saja," jelasnya.

(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved