Polisi Tembak Polisi
Sederet Kebohongan Geng Ferdy Sambo di Kasus Kematian Brigadir J, Terkuak Berkat Nyanyian Bharada E
Kebohongan yang dilakukan oleh geng Ferdy Sambo ini akhirnya terungkap setelah Bharada E membongkar skenario
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Ferdy Sambo kemudian pulang ke rumahnya dan melihat Brigadir J sudang meninggal dunia.
Ia lalu melaporkan kejadian tembak menembak di rumahnya itu ke kantor polisi.
Namun nyatanya berdasarkan CCTV, di tanggal 8 Juli petugas PCR didatangkan ke rumah pribadi Ferdy Sambo.

Bahkan terlihat Putri Candrawathi dan para ajudannya melakukan tes PCR di rumah tersebut.
Hal ini menjadi janggal dengan pernyataan bahwa Ferdy Sambo keluar untuk melakukan tes PCR.
Dalam rekaman CCTV lainnya, terlihat Putri Candrawati istri Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J, dan Bharada E melakukan tes PCR.
Taufan mengatakan Brigadir J adalah orang paling terakhir yang melakukan PCR, tepat setelah Bharada E.
Setelah melakukan tes PCR, istri Irjen Ferdy Sambo kemudian pergi ke rumah dinas.
"Nah setelah PCR itu ibu (Putri Candrawati) masuk ke kamar lagi bersiap-siap, kemudian mereka bersama-sama pergi ke rumah dinas," ujar Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, Minggu (31/7/2022).
Baca juga: Bongkar Borok Ferdy Sambo, Bharada E Dikhawatirkan Akan Diracun, Susno Duadji Minta Awasi Makanan
3. Teriakan Putri Candrawathi
Berdasarkan keterangan polisi di awal, Bharada E mengaku menembak Brigadir J setelah mendengar teriakan Putri Candrawathi.
Teriakan yang diduga merupakan permintaan tolong dari Putri Candrawathi terhadap dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J.
Saat itu Putri Candrawathi disebut berteriak dan memanggil nama Bharada E.
Hal itu disampaikan oleh Brigjen Ahmad Ramadhan yang sempat mengatakan Brigadir J memasuki kamar pribadinya atasannya.
Brigadir J, kata Ramadhan, berusaha melecehkan Putri Candrawathi dengan todongan senjata.