Kesulitan Air Bersih Selama 2 Tahun Lebih, Warga Tanjungsari Bogor Kesal : Buat Mandi Aja Susah

Kekeringan ini sudah terjadi sejak 2,7 tahun lalu, yang di mana hal tersebut terjadi disebabkan oleh PT NIP.

Penulis: Reynaldi Andrian Pamungkas | Editor: Vivi Febrianti
Dokumentasi Petani Tanjungsari
Saluran irigasi dan sumur untuk kebutuhan pesawahan dan air bersih warga Tanjungsari, Kabupaten Bogor, tampak kering sudah 2,7 tahun yang berdampak pada warga sekitar yang kesulitan untuk mandi dan mencuci, Kamis (11/8/2022). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Reynaldi Andrian Pamungkas

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANJUNGSARI - Dampak dari keringnya saluran irigasi untuk pesawahan di wilayah Tanjungsari, Kabupaten Bogor, mengakibatkan kebutuhan air untuk keseharian warga sekitar menjadi sulit.

Salah satu warga Tanjungsari, Abdul Gofur mengatakan bahwa rumah warga pada daerah yang berada disekitar pesawahan di Tanjungsari mengalami kesulitan untuk kebutuhan air bersih.

"Air buat mandi aja sulit, soalnya air irigasi buat ke sawah aja kering, jadi kebutuhan air bersih buat ke warga sekitar juga kering," ucapnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (11/8/2022).

Menurutnya, kekeringan ini sudah terjadi sejak 2,7 tahun lalu, yang di mana hal tersebut terjadi disebabkan oleh PT NIP.

Kekeringan air untuk kebutuhan sehari-hari warga ini dirasakan oleh beberapa daerah, salah satunya Kampung Gunung Haur, Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor.

Selain keringnya saluran irigasi untuk pesawahan, kebutuhan air bersih untuk warga sekitar yang masih menggunakan sumur juga ikut surut airnya.

Abdul Gofur mengungkapkan bahwa untuk kebutuhan air bersih warga sehari-hari mengambil dari Sungai Cibeet.

"Airnya ada kalo Cibeet biar nggak banyak juga yang penting bisa buat mandi sama nyuci," katanya.

Pada aliran air sungai Cibeet ini, kata Abdul Gofur merupakan air yang cukup bersih, karena tidak air tersebut tidak banyak tercemar, yang di mana aliran sungai itu berasal dari Sungai Citarum.

Bahkan, untuk sumur-sumur resapan irigasi pada warga sekitar pun ikut mengalami kekeringan.

Abdul Gofur menambahkan bahwa dalam kejadian ini, pihak terdampak belum diperhatikan oleh pemerintah setempat.

"Kalo dari Pemerintah Daerah belum ada bantuan, kalo nggak ada air buat sawah, seenggaknya buat kebutuhan warga sekitar dulu, buat air bersihnya, pengen ada bantuan," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved