Polisi Tembak Polisi

Tatap Serius Ponselnya, Deolipa Yumara Ungkap Obrolan Rahasia dengan Bharada E Tanggal 7 Agustus

Mengulas kecurigaan Deolipa Yumara tentang surat Bharada E, tanda tangan tersangka kasus Brigadir J juga tak lepas dari sorotan.

Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
kolase Youtube dan Instagram
Deolipa Yumara syok tiba-tiba Bharada E cabut kuasanya sebagai pengacara. Curiga dengan surat tersebut, Deolipa Yumara pun membeberkan kode rahasia dari Bharada E 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, Bharada Richard Eliezer (Bharada E) kembali jadi sorotan usai memutuskan untuk mencabut kuasa pada pengacaranya, Deolipa Yumara dan Muhammad Boerhanuddin.

Pencabutan kuasa itu disampaikan Bharada E melalui surat elektronik yang diterima Deolipa Yumara.

Melihat surat pencabutan kuasa itu mampir di pesan singkatnya, Deolipa Yumara menganalisa.

Terkejut, Deolipa Yumara curiga bahwa surat pencabutan kuasa yang ditandatangani Bharada E itu dipenuhi unsur paksaan.

Bukan tanpa alasan Deolipa Yumara mengurai dugaan kecurigaan itu.

Ternyata Deolipa Yumara sempat mengajarkan Bharada E tentang kode rahasia.

Kode tersebut diakui Deolipa Yumara hanya ia dan Bharada E saja yang tahu.

Diwartakan sebelumnya, kabar Bharada E mendadak memutuskan untuk tidak menggunakan jasa Deolipa Yumara lagi sebagai kuasa hukum mengejutkan publik.

Aksi tiba-tiba itu disampaikan Deolipa Yumara saat sedang mengisi acara di televisi program Kontroversi Metro TV pada Kamis (11/8/2022).

Menatap serius ponselnya, Deolipa Yumara pun membacakan surat pencabutan kuasa dari Bharada E.

Baca juga: Heran Bharada E Tiba-tiba Cabut Kuasa Hukumnya, Boerhanuddin : Padahal Kita Sudah Bantu Polri

"Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Richard Eliezer Pudihang Lumiu, dalam hal ini menerangkan bertindak sebagai diri sendiri selanjutnya disebut sebagai pencabut kuasa.

Dengan ini, menerangkan bahwa terhitung tanggal 10 Agustus 2022 mencabut kuasa yang telah diberikan kepada Deolipa Yumara S.H, S.Psi dan Muhammad Burhanuddin S.H, advokat (pengacara).

Dengan ini saya selaku pemberi kuasa menyatakan mencabut kuasa tersebut terhitung sejak tanggal surat ini ditandatangani. Dengan pencabutan surat kuasa ini, maka surat kuasa tertanggal 8 Agustus 2022 sudah tidak berlaku dan tidak dapat dipergunakan lagi dan karenanya advokat dan konsultan hukum pada kantor Law Office Deolipa Yumara dan Burhanuddin Associates Counselor of Law tidak lagi memiliki hak dan kewenangan untuk melakukan tindakan hukum dalam hal yang sebagaimana tercantum di dalam kuasa tersebut.

Surat pencabutan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Demikian surat pencabutan kuasa untuk dipergunakan sebagaimana mestinya."

Jakarta, 10 Agustus 2022

Richard Eliezer Pudihang Lumiu"

Deolipa Yumara mengatakan, surat pencabutan kuasa hukum yang ditanda tangani oleh Bharada E diduga atas dasar intervensi.
Deolipa Yumara mengatakan, surat pencabutan kuasa hukum yang ditanda tangani oleh Bharada E diduga atas dasar intervensi. (Kolase Ist/Youtube metrotvnews)

Kode Rahasia dari Bharada E

Surat pencabutan kuasa yang dikirim kepadanya itu membuat pikiran Deolipa Yumara berkecamuk.

Mengingat peristiwa beberapa hari lalu, Deolipa Yumara akhirnya tersadar.

Pengacara berambut keriting itu ingat bahwa ia dan Bharada E sempat menyepakati perjanjian tidak tertulis.

Baca juga: Bukan Bharada E, Om Kuat Paling Tahu Tangisan Putri Candrawathi di Magelang Hingga Ferdy Sambo Marah

Perjanjian itu berkenaan dengan antisipasi dari Deolipa Yumara terkait Bharada E yang dikhawatirkan mendapat intervensi atau ancaman.

Hal itu menjadi wajar sebab Bharada E adalah sosok yang membongkar kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo.

Kendati turut jadi tersangka yang membunuh Brigadir J, Bharada E saat ini tengah mendapat simpati dari khalayak.

Berkat nyanyian Bharada E itu pula, Ferdy Sambo, Brigadir J, dan Om Kuat atau KM resmi ditetapkan sebagai tersangka.

Kini jadi sorotan, kabar Bharada E kini jadi misteri.

Hingga akhirnya pada Kamis (11/8/2022), Bharada E mengirimkan surat untuk pengacaranya melalui pesan singkat.

Deolipa Yumara syok tiba-tiba Bharada E cabut kuasanya sebagai pengacara. Dua hari sebelumnya ternyata Deolipa Yumara sempat disindir oleh Kabareskrim gara-gara pernyataannya soal pembelaan Bharada E
Deolipa Yumara syok tiba-tiba Bharada E cabut kuasanya sebagai pengacara. Dua hari sebelumnya ternyata Deolipa Yumara sempat disindir oleh Kabareskrim gara-gara pernyataannya soal pembelaan Bharada E (kolase Youtube dan Instagram)

Surat tersebut adalah surat pencabutan kuasa terhadap Deolipa Yumara dan Muhammad Boerhanuddin.

Yakin surat tersebut bukan berasal dari hati nurani Bharada E, Deolipa Yumara memberontak.

Dalam tayangan Tv One News pagi ini, Jumat (12/8/2022), Deolipa Yumara menceritakan perjanjiannya dengan Bharada E.

Bak sudah punya firasat, Deolipa Yumara sempat mengajarkan Bharada E untuk bersiasat jika dalam kondisi tertekan di tahanan.

"Waktu saya dengan si Bharada E, Bharada E ini kalau menurut saya, IQ-nya tinggi. Waktu kita wawancara, ada satu hal khusus yang kita sepakati berdua 'Bharada E, kalau Anda ada apa-apa dengan surat-surat baru, kode ya. Surat kuasa atau surat apapun juga di atas materai, harus ada tanggal dan jam di samping materai. Kalau enggak ada itu, berarti ada unsur paksaan terhadap Anda'. (Jawab Bharada E) 'sepakat bang, lahir batin'. Saya ajarkan dia begitu," ungkap Deolipa Yumara dikutip TribunnewsBogor.com.

Mengingat perjanjian itu, Deolipa Yumara pun langsung tahu bahwa surat pencabutan kuasa dari Bharada E hanyalah bohong belaka.

Karena ia tidak melihat ada tanggal dan jam tanda tangan, seperti kebiasaannya dengan Bharada E.

Baca juga: Kode Rahasia Bharada E di Balik Surat Pencabutan Kuasa Hukum, Deolipa Yumara Beberkan Kejanggalan

"Saya dapat surat kuasa, ini hanya ada tanda tangan doang. Tulisan tanggal sama jamnya enggak ada, artinya apa ? Bharada E dalam paksaan, dia kasih kode ke kita juga, ini saya kasih kode ke masyarakat Indonesia, bahwasanya kami berdua ada kesepakatan," pungkas Deolipa Yumara.

Diyakini Deolipa Yumara, surat pencabutan kuasa tersebut bukan berasal dari keinginan Bharada E.

"Surat pencabutan kuasa ini ada unsur tidak dalam kebebasan dia menandatanginya," imbuh Deolipa Yumara.

Lagipula diungkap Deolipa Yumara, ia dan Bharada E hingga saat ini belum jua bertemu.

Hal tersebut bisa menjadi pembatal surat pencabutan kuasa yang konon dilayangkan Bharada E.

"Kalau pun ada tanda tangan ini dianggap asli, tentunya sudah cacat di awal, karena kita punya kode berdua. Kalau ini dianggap asli, pencabutan kuasa yang benar menurut hukum adalah klien dan pengacara harus ketemu. Sepanjang tidak bertemu, berarti tidak ada pencabutan kuasa," kata Deolipa Yumara.

Tanda Tangan Berbeda ?

Surat Bharada E untuk keluarga Brigadir J. Dalam surat tersebut, Bharada E menggunakan tulisan tangan dan tanda tangan yang turut disematkan
Surat Bharada E untuk keluarga Brigadir J. Dalam surat tersebut, Bharada E menggunakan tulisan tangan dan tanda tangan yang turut disematkan (Youtube channel Kompas tv)

Mengulas kecurigaan Deolipa Yumara tentang surat Bharada E, tanda tangan sang tersangka juga tak lepas dari sorotan.

Terlebih beberapa waktu lalu, Bharada E juga sempat menulis surat dengan tanda tangan yang diberikan untuk pengacaranya, Deolipa Yumara.

Surat tersebut berisikan ucapan bela sungkawa untuk keluarga Brigadir J.

Baca juga: Pengakuan Putri Candrawathi Bikin Penasaran, Pakar Telisik CCTV di Rumah Pribadi : Baik-baik Saja

"Saya Bharada E mengucapkan turut berbela sungkawa atas kejadian ini, buat bapak, ibu, dan Reza (keluarga bang Yos) sekali lagi saya mengucapkan turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya Tuhan Yesus selalu menguatkanmu Bapak, Ibu, Reza, serta keluarga Bang Yos (Brigadir J)," tulis Bharada E.

Dalam surat tertanggal 7 Agustus 2022, Bharada E menyematkan waktu penulisan surat yakni pukul 01.24 Wib.

Tak lupa, Bharada E juga membubuhkan tanda tangan yang bertuliskan Richard.

Tanda tangan Bharada E di surat tersebut sontak jadi sorotan lagi usai surat pencabutan kuasa terhadap sang pengacara beredar.

Beda tanda tangan Bharada E di surat pernyataan bela sungkawa atas kematian Brigadir J (kiri) dan surat pencabutan kuasa atas Deolipa Yumara dan Muhammad Boerhanuddin (kanan)
Beda tanda tangan Bharada E di surat pernyataan bela sungkawa atas kematian Brigadir J (kiri) dan surat pencabutan kuasa atas Deolipa Yumara dan Muhammad Boerhanuddin (kanan) (kolase Instagram)

Terlihat dalam surat pencabutan kuasa, Bharada E tak menyematkan waktu penulisan surat seperti kebiasaannya bersama Deolipa Yumara.

Selain itu, bentuk tanda tangan Bharada E di surat pencabutan kuasa juga turut disorot.

Goresan tanda tangan di atas materai itu tampak memiliki dua garis di ujung kanannya.

Hal itu berbeda dengan tanda tangan Bharada E di surat terdahulunya untuk keluarga Brigadir J.

Goresan dua di tanda tangan Bharada E pada surat pertama itu ada di sebelah kiri.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved