Polisi Tembak Polisi

Dikerjain Ferdy Sambo Habis-habisan, Suara Jenderal Bintang 2 Bergetar Disindir Imbalan : Saya Marah

Dicecar pertanyaan oleh Rosiana Silalahi atau Rosi tentang kasus pembunuhan Brigadir J, Benny Mamoto sempat tersendat kala mengurai jawaban

Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
Youtube channel Kompas tv
Ketua Harian Kompolnas, Irjen (Purn) Benny Mamoto diwawancarai Rosiana Silalahi. Dalam tayangan di Kompas TV tersebut, Benny Mamoto mengaku marah usai dikerjain habis-habisan oleh Ferdy Sambo 

"Kewenangan Kompolnas itu terbatas, bukan seperti Komnas HAM. Komnas HAM punya kewenangan penyelidikan," ujar Benny Mamoto.

Baca juga: Bak Sinetron, Ferdy Sambo Nangis Depan 5 Orang Penting Ini Usai Habisi Brigadir J, Ngaku Terdzolimi

"Kalau menurut saya bukan itu soalnya. Kenapa Kompolnas di kasus yang sangat besar ini, justru Kompolnas menjadi humas Polres Selatan dalam hal ini ingin membela Sambo ?" tanya Rosi.

"Kesan itu mungkin muncul di masyarakat. Tapi kami dari Kompolnas selalu berada di posisi netral. Kami hanya bisa klarifikasi, soal jawabannya kemudian bohong, dia dimutasi," ucap Benny Mamoto.

Sudah terlambat, menurut Rosi, pembelaan yang dilayangkan Benny Mamoto terkait kasus Brigadir J kini sudah tidak ada artinya.

Sebab akibat ucapan Kompolnas itu, almarhum Brigadir J sempat dapat citra buruk.

Ferdy Sambo ternyata ada di TKP saat Brigadir J masih hidup, Bharada E lihat sang jenderal lakukan ini
Ferdy Sambo ternyata ada di TKP saat Brigadir J masih hidup, Bharada E lihat sang jenderal lakukan ini (kolase TribunBogor)

Meski kini, tuduhan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi itu terbukti tidak benar.

"Kerusakan itu sudah terjadi. Harusnya bapak sebelum melakukan rilis, harusnya bapak mendengarkan dulu keluarga. Bahkan bapak sudah langsung turun dalam kesimpulan sama seperti versi Sambo, Polres, ada pelecehan seksual terhadap seorang almarhum. Tega banget pak," ungkap Rosi.

"Saya ketika dimintai tanggapan oleh media, tentunya harus merujuk pada sumber resmi, dari Polri. Soal nanti rilis itu tidak benar, ada risiko. Ketika saya mengutip ini dan saya diserang, itu risiko saya," timpal Benny Mamoto.

Baca juga: Tak Terima Begitu Saja Pernyataan Ferdy Sambo, Polri Tak Temukan Dugaan Pelecehan oleh Brigadir J

"Berarti selama ini kita harus bisa tidak perlu percaya kepada Kompolnas, karena Kompolnas hanya ingin menyadur dari sumber resmi, yang mana sebenarnya itu kebohongan. Berarti, kalau Kompolnas bicara, tidak perlu percaya pada kami?" tanya Rosi.

"Ini kesimpulan sepihak," respon Benny Mamoto.

Menyayangkan sikap Benny Mamoto yang gegabah mengumumkan hasil rilis dari Polres Jaksel tentang informasi hoax kasus Brigadir J, Rosi gamang.

Ia mengaku tak percaya jika Benny Mamoto yang notabene adalah seorang jenderal, bisa ditipu oleh bawahannya yakni Kombes Pol Budhi Herdi Susianto terkait kasus Ferdy Sambo.

Ketua Harian Kompolnas, Irjen (Purn) Benny Mamoto diwawancarai Rosiana Silalahi. Dalam tayangan di Kompas TV tersebut, Benny Mamoto mengaku marah usai dikerjain habis-habisan oleh Ferdy Sambo
Ketua Harian Kompolnas, Irjen (Purn) Benny Mamoto diwawancarai Rosiana Silalahi. Dalam tayangan di Kompas TV tersebut, Benny Mamoto mengaku marah usai dikerjain habis-habisan oleh Ferdy Sambo (Youtube channel Kompas tv)

"Pak Benny Mamoto, orang banyak tahu, sudah malang melintang di dunia kepolisian, menjadi anggota densus anti teror, lama sebagai serse, banyak mengungkap kasus pembunuhan besar. Kok bisa dibohongi sekelas AKBP," sentil Rosi.

"KBP malah," pungkas Benny Mamoto.

"Kok bisa jenderal bintang 2, puluhan tahun di Mabes Polri, menguak kasus teror bom Bali, kok bisa dibohongi level pangkat rendah ?" tanya Rosi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved