Polisi Tembak Polisi

Beda Perlakuan dengan Ferdy Sambo, Ini Baju yang Dikenakan Putri Candrawathi saat Rekonstruksi Besok

Tidak seperti sang suami Ferdy Sambo dan 3 tersangka lain, Putri Candrawathi besok tak akan memakai baju tahanan.

Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
kolase TribunnewsBogor.com
Beda dari Ferdy Sambo dan ketiga tersangka kasus Brigadir J lainnya, Putri Candrawathi mengenakan baju berbeda dengan tersangka lain saat rekonstruksi kejadian di rumah dinas Duren Tiga. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Jelang rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, penyidik kepolisian mengungkap detail persiapan.

Termasuk soal kelima tersangka yang akan dihadirkan di TKP pembunuhan Brigadir J besok, Selasa (30/8/2022).

Diwartakan sebelumnya, proses rekonstruksi kasus Bigadir J akan digelar di rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan yang merupakan TKP pembunuhan.

Mengurai persiapan jelang rekonstruksi besok, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi angkat bicara.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribunnews.com, Brigjen Andi Rian Djajadi menegaskan bahwa Ferdy Sambo akan memakai baju tahanan di rekonstruksi besok.

Tak cuma Ferdy Sambo, tiga tersangka lainnya yakni Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripa Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Maruf juga akan mengenakan baju tahanan.

Baca juga: Terungkap Kondisi Bharada E Sebelum Rekonstruksi, Pengacara Brigadir J Acungkan Jempol : Mantap !

"Empat tersangka berstatus tahanan akan menggunakan baju tahanan," ungkap Brigjen Andi Rian Djajadi kepada wartawan, Senin (29/8/2022).

Hanya empat tersangka, satu tersangka lain pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi nyatanya akan berbeda besok.

Tak seperti sang suami Ferdy Sambo, Putri Candrawathi besok tak akan memakai baju tahanan.

Terkait hal tersebut, Brigjen Andi Rian Djajadi mengurai penjelasan.

Ternyata Putri Candrawathi tak memakain baju tahanan karena hingga kini belum jadi tahanan.

Brigadir J dipergoki keluar dari kamar bu Putri, istri Ferdy Sambo nangis
Brigadir J dipergoki keluar dari kamar bu Putri, istri Ferdy Sambo nangis (kolase IST/ Kompas TV)

Putri Candrawathi masih belum diproses penahanannya oleh penyidik Polri.

Ya, usai diperiksa 12 jam pada Jumat (26/8/2022), Putri Candrawathi yang sudah jadi tersangka memang tak langsung ditahan Polri.

Alih-alih ditahan, Putri Candrawathi justru diperbolehkan untuk pulang.

"Tersangka PC bukan tahanan," ujar Brigjen Andi Rian Djajadi.

Baca juga: Brigadir J Dibunuh Secara Terencana, Jenderal Ini Ingatkan Ungkap Skenario di Rumah Pribadi Sambo

Bharada E Takut ?

Di sisi lain, persiapan jelang rekonstruksi pembunuhan Brigadir J juga tengah dilakukan Bharada E.

Melalui pengacaranya Ronny Talapessy, Bharada E mengurai kesiapannya.

Dalam tayangan TV One News Senin (29/8/2022), Ronny Talapessy menyebut tidak ada hal yang dikhawatirkan kliennya besok saat rekonstruksi.

Terlebih besok untuk pertama kalinya usai jadi tersangka, Bharada E bakal kembali bertemu dengan Ferdy Sambo.

"Setelah saya dampingi, Bharada E semakin terbuka, menyampaikan semuanya di BAP. Ini kan masalah mengenai pasal yang digunakan 338, 340, pada faktanya bahwa klien saya ini tidak mengetahui atau menghendaki. Tidak ada masalah, klien saya sudah terbuka. Jadi sudah tidak ada hal yang menjadi kekhawatiran dengan tersangka lainnya," ungkap Ronny Talapessy.

Pengacara Bharada E mengungkap persiapan kliennya jelang besok, Selasa (29/8/2022) bertemu Ferdy Sambo di rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. Ini kata sang pengacara saat ada pihak yang menyebut Bharada E ketakutan jelang bertemu mantan bosnya di Kadiv Propam Polri
Pengacara Bharada E mengungkap persiapan kliennya jelang besok, Selasa (29/8/2022) bertemu Ferdy Sambo di rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. Ini kata sang pengacara saat ada pihak yang menyebut Bharada E ketakutan jelang bertemu mantan bosnya di Kadiv Propam Polri (Kolase Tribunnews.com)

Berbeda dengan Ronny Talapessy yang tenang, pengacara Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak justru khawatir.

Ya, Martin Lukas Simanjuntak cemas besok Bharada E akan mendapat serangan dari geng Ferdy Sambo.

"Kita dukung RE, nanti mungkin tersangka yang lain wajib diborgol saja menurut saya. Supaya ada perasaan aman bagi RE untuk tidak adanya serangan yang bersifat spontan," ungkap Martin Lukas Simanjuntak.

Baca juga: Disorot karena Bela Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak Kini Terancam Dilaporkan ke Polisi, Ada Apa?

Bukan lewat serangan fisik, Martin khawatir Bharada E akan diserang Ferdy Sambo dan kawanannya melalui gestur hingga tatapan mata.

Karenanya, Martin meminta kepada Ronny Talapessy agar senantiasa menjaga Bharada E besok.

"Namun saya lihat, yang paling krusial bukan serangan fisik, tapi serangan psikologi, yaitu tatapan mata, gestur, ini harus diantisipasi. Ketika terjadi kontak mata atau gestur langsung diarahkan ke tempat lain saja. Jangan ada minimal 19 detik pandang-pandangan, karena itu mempengaruhi psikologi," kata Martin Lukas Simanjuntak.

Kendati cemas, Martin berharap Bharada E tidak akan terpengaruh.

Ia juga ingin agar kesaksian Bharada E dalam membongkar kasus kematian Brigadir J bisa konsisten.

"Richard Eliezer saat ini dihadapkan dengan pilihan antara dirinya atau orang lain. Kalau Richard Eliezer konsisten ingin menyelamatkan dirinya, dia harus berani melawan, siap untuk melakukan mental blok terhadap serangan psikologis," pungkas Martin Lukas Simanjuntak.

Janji Kapolri

Gelaran rekonstruksi besok yang akan dilakukan penyidik Polri terhadap kelima tersangka pembunuhan Brigadir J turut disoroti Kapolri.

Dilansir dari Tribunnews.com, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengurai janji perihal pengungkapan kasus pembunuhan berencana yang diprakarsai Ferdy Sambo itu.

Baca juga: Sehari Jelang Rekonstruksi, Berkas Perkara Ferdy Sambo CS Dikembalikan ke Penyidik

Jenderal Listyo Sigit Prabowo berjanji bahwa proses rekontruksi akan dilakukan secara transparan.

"Semuanya transparan tidak ada yang kita tutupi. Kita proses sesuai dengan fakta dan itu janji kita," kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada wartawan di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (28/8/2022).

Kendati demikian, mantan Kabareskrim Polri ini enggan merinci terkait proses rekontruksi yang akan menghadirkan lima tersangka besok.

Sebab diakui Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hal tersebut sudah masuk dalam teknis penyidikan.

"Itu teknis ya itu biar diserahkan ke penyidik yang penting saya doakan kalau kita semua tetap seperti komitmen kita," pungkas Jenderal Listyo Sigit Prabowo.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved